Mata Uang Paling Volatil dan Cara Memperdagangkannya

0
2946

Pasar forex rentan terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi volatilitasnya, dan banyak trader mencari cara menyusun strategi untuk memanfaatkan pasangan mata uang yang paling fluktuatif.

Pokok pembahasan utama mata uang paling volatil dan cara memperdagangkannya:

Volatilitas mata uang, sering diukur dengan menghitung standar deviasi atau berbagai pergerakan harga mata uang, memberi para pelaku pasar gambaran tentang seberapa banyak mata uang dapat yang rata-rata saling bergerak selama periode waktu tertentu. Para trader juga dapat mengukur volatilitas dengan melihat kisaran rata-rata sebenarnya dari pasangan mata uang atau dengan melihat persentase titik kisarannya.

Semakin tinggi tingkat volatilitas mata uang, semakin tinggi tingkat risikonya, begitu juga sebaliknya. Volatilitas dan risiko biasanya digunakan sebagai istilah yang dapat dipertukarkan. Pasangan mata uang yang berbeda rata-rata memiliki tingkat volatilitas yang berbeda.

Beberapa trader menikmati potensi imbalan yang lebih tinggi yang muncul dengan perdagangan pasangan mata uang yang mudah berubah. Meskipun, potensi profit yang meningkat ini juga memiliki risiko yang lebih besar, jadi para trader harus mempertimbangkan untuk mengurangi ukuran posisi mereka saat memperdagangkan pasangan mata uang yang sangat fluktuatif.

Pasangan Mata Uang Paling Volatil

Pasangan mata uang utama yang paling fluktuatif adalah:

  • AUD/JPY (Dolar Australia/Yen Jepang)
  • NZD/JPY (Dolar Selandia Baru/Yen Jepang)
  • AUD/USD (Dolar Australia/Dolar AS)
  • CAD/JPY (Dolar Kanada/Yen Jepang)
  • AUD/GBP (Dolar Australia/Pound Sterling)

Pasangan mata uang utama lainnya, seperti EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD dan USD/CHF, umumnya lebih likuid namun kurang stabil. Sering didapati bahwa pasangan mata uang pasar berkembang, seperti USD/ZAR, USD/TRY dan USD/MXN, dapat mencatat beberapa hasil volatilitas tertinggi.

Pasangan Mata Uang Paling Volatil Berdasarkan Jenisnya

Mata Uang Utama – AUD/JPY, NZD/JPY, AUD/USD, CAD/JPY, GBP/AUD

Pasar Berkembang – USD/ZAR, USD/TRY, USD/MXN

Selain likuiditas yang relatif rendah, mata uang pasar negara berkembang cenderung sangat fluktuatif khususnya karena risiko bawaan yang menopang ekonomi pasar negara berkembang. Bagan di bawah ini memberikan contoh bagaimana volatilitas mata uang pasar berkembang, yang menunjukkan USD/ZAR (Dolar AS/Rand Afrika Selatan) melonjak hampir 25% hanya dalam waktu satu bulan. Ada beberapa contoh lain dari pasangan mata uang pasar berkembang yang secara drastis bergerak mengayun sepanjang sejarah.

Pasangan Mata Uang Tingkat Volatilitas Rendah

Pasangan mata uang yang paling tidak volatil cenderung menjadi pasangan mata uang utama yang juga paling likuid. Juga, ekonomi negara ini cenderung lebih besar dan lebih berkembang. Ini menarik lebih banyak volume perdagangan dan memfasilitasi stabilitas harga yang lebih besar. Pada akhirnya, mengingat perdagangan EUR/USD, USD/CHF dan EUR/GBP dengan volume likuiditas yang tinggi, tidak mengherankan bahwa mereka termasuk di antara pasangan mata uang dengan tingkat volatilitas yang sedikit.

Diilustrasikan di bawah, indikator Average True Tange (ATR) pada USD/CHF berkisar antara 45-pips dan 65-pips, Average True Range yang rendah dibandingkan dengan pasangan lainnya. Rentang rata-rata sebenarnya dari suatu mata uang merupakan salah satu dari banyak cara untuk mengukur volatilitas pasangan mata uang. Lebar Bollinger Band adalah indikator teknis populer lainnya yang digunakan untuk mengukur volatilitas.

Korelasi antara dua mata uang juga dapat berdampak pada volatilitasnya. Semakin positif dua mata uang saling berkolerasi dapat menyebabkan volatilitas yang lebih sedikit. Contoh USD/CHF pada grafik di atas, umum diketahui bahwa Dolar AS dan Franc Swiss merupakan mata uang yang memiliki predikat sebagai mata uang safe-haven.

Dolar AS dan Franc Swiss cenderung menguat terhadap mata uang utama lainnya yang terkait sentimen ketika pasar mengalami episode penghindaran risiko atau risk aversion, tetapi kedua mata uang tersebut mungkin tidak terlalu menyimpang satu sama lain. Ini berkontribusi terhadap pembacaan volatilitas yang relatif rendah untuk USD/CHF.

Cara Trading Pasangan Mata Uang Volatilitas

Trader forex harus memperhitungkan pembacaan volatilitas saat ini dan potensi perubahan volatilitas saat mentransaksikannya. Pelaku pasar juga harus mempertimbangkan penyesuaian ukuran posisi mereka terkait seberapa volatilitas satu pasangan mata uang. Mentransaksikan pasangan mata uang yang volatil perlu mempertimbangkan dalam pengurangan ukuran posisi.

Kesadaran akan volatilitas juga dapat membantu trader menentukan level yang tepat untuk stop loss dan take profit limit order. Selain itu, penting untuk memahami karakteristik utama yang memisahkan mata uang yang paling volatil dari mata uang dengan tingkat yang volatilitas rendah. Trader juga harus tahu bagaimana mengukur volatilitas dan memiliki kesadaran akan peristiwa yang mungkin membuat perubahan besar dalam volatilitas.

Perbedaan pasangan mata uang dengan volatilitas tinggi versus volatilitas rendah

  1. Mata uang dengan volatilitas tinggi biasanya akan bergerak dengan jumlah pip yang lebih banyak selama periode tertentu dibandingkan dengan mata uang dengan volatilitas rendah. Ini mengarah pada peningkatan risiko saat mentransaksikan pasangan mata uang dengan volatilitas tinggi.
  2. Mata uang dengan volatilitas tinggi lebih rentan terhadap slip daripada pasangan mata uang dengan volatilitas rendah.
  3. Karena pasangan mata uang volatilitas tinggi membuat pergerakan yang lebih besar, Anda harus menentukan ukuran posisi yang tepat untuk diambil saat memperdagangkannya.

Ada beberapa cara untuk mengukur volatilitas

Untuk menentukan ukuran posisi yang benar, trader harus memiliki ekspektasi seberapa volatilitas suatu mata uang. Berbagai indikator dapat digunakan untuk mengukur volatilitas, seperti:

  • Average True Range (ATR).
  • Donchian Channels.
  • Moving Average (dengan membandingkan Moving Average harga saat ini).

Para trader juga dapat melihat pembacaan volatilitas tersirat, yang mencerminkan tingkat volatilitas yang diharapkan yang berasal dari options.

Hal Utama Harus Diketahui Tentang Volatilitas

  • Peristiwa berita besar seperti Brexit atau perang dagang dapat berdampak besar pada volatilitas mata uang. Rilis data juga dapat mempengaruhi volatilitas. Trader dapat mempertahankan perdagangan menjelang rilis data dengan menggunakan kalender ekonomi.
  • Pasangan mata uang yang volatil masih mematuhi banyak aspek teknikal perdagangan, seperti level support dan resistance, garis tren, dan pola harga. Trader dapat memanfaatkan volatilitas menggunakan analisa teknikal yang dikombinasikan dengan prinsip manajemen risiko yang ketat.
  • Tetap up to date dengan berita, analisa, dan harga pasangan forex terbaru dapat membantu Anda memprediksi kemungkinan perubahan volatilitas. Java Global Futures menyediakan perkiraan perdagangan yang komprehensif untuk membantu Anda mengarahkan posisi transaksi Anda.
  • Java Global Futures menyelenggarakan webinar untuk menjawab pertanyaan dan membantu trader bersiap menghadapi kondisi pasar yang bergejolak.
  • Lengkapi pembelajaran forex dan pengembangan strategi Anda dengan Java Trading Academy.