Menunggu Pengumuman Perdana Menteri Baru, Sterling Menguat Tipis

0
71

Poundsterling pada sesi Eropa bergerak naik tipis setelah sempat turun ke level terendah baru pasca pandemi, ditengah penantian pengumuman Perdana Menteri Inggris yang baru. 

Sterling terjun ke level terendah baru pasca-pandemi pada hari Senin karena Rusia menutup salah satu rute pasokan gas utamanya ke Eropa, menambah kekhawatiran resesi di Inggris. Pound, salah satu mata uang utama dengan kinerja terburuk terhadap dolar tahun ini, turun serendah $ 1,14421 – level terlemah sejak Maret 2020.

Pound telah terpukul oleh prospek ekonomi yang memburuk dan inflasi yang sangat tinggi – sebagian karena melonjaknya harga energi – dan ketidakpastian politik setelah Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri pada bulan Juli. 

Dan penurunan terbaru dalam pound terjadi hanya beberapa jam sebelum Liz Truss diperkirakan akan ditunjuk sebagai pemimpin Partai Konservatif yang memerintah dan perdana menteri Inggris berikutnya. Dia siap untuk mengambil alih kekuasaan pada saat negara menghadapi krisis biaya hidup, kerusuhan industri dan resesi. 

“Jajak pendapat menunjuk dengan mantap dan meningkat pada Liz Truss, sayangnya untuk pound,” kata Ipek Ozkardeskaya, analis senior di Swissquote Bank dalam sebuah catatan, mengutip ketidakpastian seputar rencana Truss untuk meninjau mandat Bank of England. 

“Seiring dengan pemotongan pajak, dan pengeluaran ekstra untuk membekukan tagihan energi misalnya, metrik makro Inggris yang tergagap bisa lebih marah di kuartal mendatang di bawah kepemimpinan Truss,” tambah Ozkardeskaya.

Pound perlahan mencoba naik dan saat ini berada di posisi $1.48800 sambil menunggu pengumuman siapa calon pemimpin Inggris. 

Tampaknya pound masih akan bergerak dinamis menunggu pengumuman tersebut.