Meski Ditekan AS, OPEC+ Terlihat Tetap Pangkas Produksinya

0
47

OPEC+ tampaknya akan memangkas target produksi minyaknya ketika bertemu pada hari Rabu, membatasi pasokan di pasar yang sudah ketat meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat dan lainnya untuk memompa lebih banyak. Potensi pemotongan OPEC+ dapat memacu pemulihan harga minyak yang telah turun menjadi sekitar $90 dari $120 tiga bulan lalu karena kekhawatiran resesi ekonomi global, kenaikan harga minyak AS. suku bunga dan dolar yang lebih kuat.

OPEC+, yang mencakup Arab Saudi dan Rusia, sedang mengupayakan pengurangan 1-2 juta barel per hari, sumber mengatakan kepada Reuters, dengan beberapa sumber mengatakan pemotongan bisa mendekati 2 juta. AS sendiri mendorong OPEC untuk tidak melanjutkan pemotongan dengan alasan bahwa fundamental tidak mendukung mereka, sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan.

Menurut sumber Reuters, masih belum jelas apakah pemotongan dapat mencakup pengurangan sukarela tambahan oleh anggota seperti Arab Saudi atau jika pemotongan dapat mencakup pengurangan produksi yang ada oleh kelompok tersebut.

Harga minyak sedikit berubah menjelang pembicaraan OPEC+ tentang pengurangan pasokan. Harga minyak dapat lebih tinggi, jika didorong oleh pengurangan produksi yang cukup besar, dimana hal ini kemungkinan akan mengganggu Administrasi Biden di depan A.S. pemilihan paruh waktu. Mungkin ada reaksi politik lebih lanjut dari AS, termasuk rilis tambahan saham strategis bersama dengan beberapa wildcard termasuk pembinaan lebih lanjut dari RUU NOPEC.

JP Morgan juga mengatakan pihaknya mengharapkan Washington untuk melakukan tindakan balasan dengan melepaskan lebih banyak stok minyak. Arab Saudi dan anggota OPEC+ mengatakan mereka berusaha mencegah volatilitas daripada menargetkan harga minyak tertentu. Harga minyak mentah Brent diperdagangkan datar di bawah $92 per barel pada hari Rabu setelah naik pada hari Selasa.

Barat menuduh Rusia mempersenjatai energi, menciptakan krisis di Eropa yang dapat memicu penjatahan gas dan listrik musim dingin ini. Kembali, Moskow menuduh Barat mempersenjatai dolar dan sistem keuangan seperti SWIFT sebagai pembalasan atas pengiriman pasukan Rusia ke Ukraina pada Februari. Barat menuduh Moskow menginvasi Ukraina sementara Rusia menyebutnya operasi militer khusus. Sebagian alasan Washington menginginkan harga minyak yang lebih rendah adalah untuk menghilangkan pendapatan minyak Moskow, sementara Arab Saudi tidak mengutuk tindakan Moskow.

Hubungan telah tegang antara kerajaan dan pemerintahan Biden, yang melakukan perjalanan ke Riyadh tahun ini tetapi gagal untuk mengamankan komitmen kerjasama yang kuat pada energi.