Minyak Dapat Ke $400 per barel, Jika Harga Jual Rusia Di Pangkas

0
13

Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pada hari Selasa (05/07/2022) mengenai proposal yang dilaporkan dari Jepang untuk membatasi harga minyak Rusia pada sekitar setengah level harga saat ini. Menurut Medvedev, hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga minyak secara signifikan di atas $300-$400 per barel di pasar global.

Pernyataan ini mengomentari laporan soal proposal yang diajukan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida. Dijelaskan olehnya bahwa Jepang “tidak akan memiliki minyak atau gas dari Rusia, serta tidak ada partisipasi dalam proyek LNG Sakhalin-2” sebagai hasilnya.

Presiden Vladimir Putin pekan lalu menandatangani sebuah dekrit yang mengambil kendali penuh atas proyek gas dan minyak Sakhalin-2 di timur jauh Rusia, sebuah langkah yang dapat memaksa Shell serta perusahaan Jepang Mitsui & Co dan Mitsubishi Corp keluar dari sana.

Untuk tetap berada di perusahaan baru yang akan menggantikan perusahaan operasi yang ada, Sakhalin Energy Investment Company, para pemegang saham asing perlu meminta saham kepada pemerintah Rusia dalam waktu satu bulan.

Para pemimpin G7 pekan lalu sepakat untuk menjajaki kemungkinan memperkenalkan batasan harga impor sementara pada bahan bakar fosil Rusia, termasuk minyak, dalam upaya membatasi sumber daya Rusia untuk membiayai aksi militernya di Ukraina.

“Akan ada lebih sedikit minyak di pasar, dan harganya akan jauh lebih tinggi. Selain itu, lebih tinggi dari perkiraan harga astronomis $300-400 per barel,” kata Medvedev, yang sekarang duduk sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia.

Dalam komentar tentang proposal untuk memperkenalkan batas sekitar setengah dari harga saat ini untuk minyak Rusia, seorang juru bicara Kremlin mengatakan pada hari Senin bahwa negara-negara lain mungkin tidak setuju dengan itu.