NATO sambut Biden di KTT penting pasca-Trump

0
19
Former Vice President Joe Biden hasn't hidden his presidential aspirations since leaving office in 2017, and didn't appear deterred by accusations of inappropriate contact over the past several weeks either.

Para pemimpin negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Senin berharap untuk membuka babak baru dalam hubungan trans-Atlantik pada konferensi tingkat tinggi (KTT) “penting” dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pascapemerintahan Donald Trump.

Para anggota NATO sepakat untuk fokus pada penanganan perubahan iklim untuk pertama kalinya serta menghadapi kebangkitan militer China.

Digambarkan sebagai “momen penting” oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, KTT itu bertujuan untuk membalik halaman pada empat tahun hubungan yang menegangkan dengan pendahulu Biden, Donald Trump, yang mengguncang kepercayaan pada aliansi Barat dengan menyebutnya “usang”.

Untuk pertemuan 30 negara NATO di Brussels, para diplomat mengatakan tidak ada yang jauh lebih penting daripada upaya aliansi negara-negara bersenjata nuklir yang didirikan pada 1949 itu untuk membantu menghadapi berbagai ancaman –dari cuaca ekstrem yang dapat memperburuk konflik hingga upaya mengatasi ancaman Rusia yang melemahkan demokrasi Barat melalui serangan rahasia.