Pasar Asia Terjun Bebas Terseret PDB China

0
42
امرأتان تمران بجوار لوحة تعرض مؤشرات الاسواق في طوكيو يوم 28 يوليو تموز 2015. تصوير: توماس بيتر -رويترز

JAVAFX – Pada perdagangan saham di hari Jumat 18 September, Bursa saham Asia diperdagangkan anjlok pasca diriliskan produk domestik bruto yang naik sebesar 6% dan melawan kenaikan sentiment global terhadap Inggris dan Uni Eropa yang mencapai kesepakatan Brexit yang telah ditungu-tunggu.

Ekonomi China yang menguat sebesar 6,2% dari tahun sebelumnya menunjukkan bahwa pemerintah dapat mencapai 6% dan 6,5% untuk tahun 2019. Hingga saat ini, para pejabat telah memfokuskan pada langkah-langkah terbatas yang ditargetkan seperti pemotongan rasio cadangan dan dukungan kredit, serta bersikap waspada dalam memperluas beban utang negara sudah berat.

Perekonomian yang melambat ini merupakan dampak yang sangat tidak menguntungkan bagi China, dimana kurangnya permintaan sehingga pemerintah pusat harus menciptakan lebih banyak permintaan sendiri dengan cara pengeluaran infrastruktur. Bahkan kesepakatan dagang bukanlah pengganti untuk peningkatan stimulus.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3%, Indeks Australia (AXJO) turun 0,52%, Saham blue-chips Cina (CSI300) turun 1,53%, dam Indkes Nikkei Jepang (N225) berakhir naik 0,18%.

Dengan penurunan ekspor ke AS diperkirakan akan terus berlanjut saat perang perdagangan melanda, perekonomian negeri tirai bambu tersebut kemungkinan akan terus berjuang karena adanya tekanan deflasi menekan keuntungan perusahaan. Pembuat kebijakan memungkinkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu beringsut lebih rendah karena mereka berusaha untuk membersihkan sistem keuangan dan mengekang pertumbuhan kredit yang berlebihan.

Guna membantu meredakan kekhawatiran perang dagang segera, Cina mengatakan bahwa mereka berharap untuk mencapai kesepakatan bertahap dalam perselisihan dagangnya dengan Amerika Serikat secepat mungkin.

Sterling, yang telah menikmati kenaikan beruntun terbesar sejak Oktober 1985 dan mencapai level tertinggi lima bulan di bantu oleh kesepakatan Brexit, di tengah keraguan bahwa perjanjian itu akan menerima persetujuan dari parlemen. Pound turun 0,29% dan berada di level $1,2850 terhadap greenback.