PBB serukan bantuan Rp2,4triliun untuk banjir Pakistan

0
10

Perserikatan Bangsa-Bangsa merilis seruan pengumpulan dana bantuan senilai 160 juta dolar AS (Rp2,4 triliun) guna membantu Pakistan menangani banjir yang menewaskan lebih dari 1.100 orang serta menghancurkan rumah, bisnis, infrastruktur, dan pertanian.

“Pakistan dibanjiri penderitaan,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pesan video untuk peluncuran seruan itu di Islamabad dan Jenewa, Selasa.

Perkiraan awal pemerintah menyebutkan kerusakan akibat banjir lebih dari 10 miliar dolar AS (sekitar Rp148,4 triliun).

PBB mengatakan bahwa dunia memiliki kewajiban untuk membantu negara Asia Selatan itu mengatasi dampak perubahan iklim akibat ulah manusia.

“Orang-orang Pakistan menghadapi musim hujan akibat steroid—dampak tak henti-hentinya dari tingkat hujan dan banjir yang luar biasa,” ujar Guterres.

Guterres meminta tanggapan cepat atas permintaan bantuan Pakistan kepada masyarakat internasional.

“Mari kita semua meningkatkan solidaritas dan mendukung rakyat Pakistan pada saat mereka membutuhkan,” kata dia.

“Mari kita berhenti bertindak tanpa sadar menuju kehancuran planet kita oleh perubahan iklim.” Dengan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, sekolah dan fasilitas kesehatan hancur, dan mata pencaharian hancur oleh bencana iklim, Guterres mengatakan bahwa skala kebutuhan di Pakistan memerlukan perhatian kolektif dan prioritas dunia.

Hujan deras telah memicu banjir bandang yang melanda pegunungan utara negara itu, menghancurkan bangunan dan jembatan, serta menghanyutkan jalan dan tanaman pertanian.

Volume besar air mengalir ke sungai Indus, yang mengalir di tengah Pakistan dari puncak utara ke dataran selatan, membawa banjir di sepanjang sungai.

Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan ratusan ribu perempuan, anak-anak, dan laki-laki hidup beratapkan langit tanpa akses ke makanan, air bersih, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan dasar.

“Kami sangat membutuhkan tempat berlindung dan tenda, dan kelambu,” kata dia.

Bhutto-Zardari mengatakan bahwa Pakistan juga membutuhkan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah yang dilanda banjir.

Menurut dia, Pakistan telah menjadi titik nol pemanasan global.

“Situasinya kemungkinan akan semakin memburuk karena hujan lebat terus berlanjut di daerah-daerah yang sudah dibanjiri oleh badai dan banjir lebih dari dua bulan,” kata dia.

Pakistan memperkirakan banjir telah mempengaruhi lebih dari 33 juta orang, atau lebih dari 15 persen dari 220 juta penduduknya.

Guterres mengatakan 160 juta dolar AS bantuan yang dia harapkan terkumpul melalui seruan itu akan dapat memberi makan 5,2 juta orang serta menyediakan air, sanitasi, pendidikan darurat, dan dukungan kesehatan.

Kepala badan bencana nasional Pakistan Jenderal Akhtar Nawaz mengatakan setidaknya 72 dari 160 distrik di Pakistan telah dinyatakan terdampak bencana dan lebih dari dua juta hektare lahan pertanian terendam banjir.