Penguatan Harga Emas Tergerus Membaiknya Data AS

0
494

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(4/1/2018), penguatan harga emas tergerus membaiknya data AS pada perdagangan semalam seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas memang bisa ditekan ketika ekonomi AS membaik, akan tetapi harga emas masih di atas level psikologisnya di $1300 per troy ounce dengan dorongan makin tidak kondusifnya situasi di Korea dan Iran yang membuat investor masih memikirkan jalur pengamanan investasinya.

Kedua sisi beli dan jual masih menghiasi perdagangan emas tersebut karena memang data AS sedang membaik sehingga menimbulkan kepercayaan bahwa suku bunga the Fed masih di jalur kenaikannya 3 kali lagi di tahun ini. Namun di sisi lain, situasi geopolitik di Iran dan di Korea, juga masih menimbulkan jalur safe haven bagi emas karena kedua wilayah tersebut bisa menimbulkan potensi mandeknya pertumbuhan ekonomi global.

Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $1,40 atau 0,14% di level $1314,70 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,04 atau 0,21% di level $17,17 per troy ounce.

Meski suku bunga the Fed dinaikkan pertengahan bulan lalu untuk kelima kalinya sejak 2008, namun tidak serta merta membuat emas mengalami sisi pelemahannya kala itu, malahan justru terus berusaha meraih sisi positifnya dalam beberapa pekan perdagangan ini dimana penguatan emas sepanjang tahun lalu sudah mencapai 13,4% meskipun ada 3 kali kenaikan suku bunga the Fed.

Keputusan dari parlemen AS di akhir tahun lalu untuk mengesahkan UU pajak yang baru, membuat investor masih terus mengoleksi emasnya karena mereka melihat bahwa investasi berbasis dolar AS makin mempunyai resiko yang besar dengan adanya pemotongan pajak tersebut.

Situasi pembahasan reformasi pajak AS di akhir tahun lalu membuat sadar the Fed dalam paparannya bahwa pemotongan pajak tersebut merupakan kegiatan yang tidak sepatutnya dilakukan ketika kondisi ekonomi AS sedang membaik. Satu sisi biaya hutang pemerintah makin berat dan ini tidak bagus bagi kemampuan kinerja ekonominya, dan sisi lain dana perusahaan akan meningkat, namun the Fed membaca kelebihan dana perusahaan kemungkinan besar tidak digunakan untuk belanja investasi melainkan untuk mengakuisisi atau merger atau juga bisa digunakan buyback sahamnya.

Hal inilah the Fed semalam menyatakan bahwa reformasi pajak tidak serta merta bisa meningkatkan inflasi AS dengan cepat. Dari data ekonomi AS, data aktivitas pabrikan ISM dan konstruksinya mengalami peningkatan sehingga investor membaca bahwa kinerja ekonomi AS di tahun ini masih bisa membaik.

Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street kemarin, kondisi pasar ekuitas AS mengalami penguatannya dimana bursa DowJones ditutup naik 0,20%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,33% di level 92,180. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data manufaktur Jepang, Caixin jasa China, data aktivitas jasa Eropa, Inggris dan AS serta ada data ADP payroll dan klaim pengangguran mingguan AS.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal