Penguatan Harga Emas Terjadi Kembali

0
605

JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(5/1/2018), penguatan harga emas terjadi kembali pada perdagangan semalam seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas memang dalam jalur yang dinamis meskipun ekonomi AS membaik, dan harga emas makin jauh di atas level psikologisnya di $1300 per troy ounce dengan dorongan makin tidak kondusifnya situasi di Korea dan Iran yang membuat investor masih memikirkan jalur pengamanan investasinya.

Sisi beli kembali menghiasi perdagangan emas tersebut meskipun data ekonomi AS membaik sehingga menimbulkan kepercayaan bahwa suku bunga the Fed masih di jalur kenaikannya 3 kali lagi di tahun ini. Namun di sisi lain, situasi geopolitik di Iran dan di Korea, juga masih menimbulkan jalur safe haven bagi emas karena kedua wilayah tersebut bisa menimbulkan potensi mandeknya pertumbuhan ekonomi global.

Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,60 atau 0,42% di level $1324,10 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup menguat $0,01 atau 0,03% di level $17,27 per troy ounce.

Meski suku bunga the Fed dinaikkan pertengahan bulan lalu untuk kelima kalinya sejak 2008, namun tidak serta merta membuat emas mengalami sisi pelemahannya kala itu, malahan justru terus berusaha meraih sisi positifnya dalam beberapa pekan perdagangan ini dimana penguatan emas sepanjang tahun lalu sudah mencapai 13,4% meskipun ada 3 kali kenaikan suku bunga the Fed.

Keputusan dari parlemen AS di akhir tahun lalu untuk mengesahkan UU pajak yang baru, membuat investor masih terus mengoleksi emasnya karena mereka melihat bahwa investasi berbasis dolar AS makin mempunyai resiko yang besar dengan adanya pemotongan pajak tersebut.

Situasi pembahasan reformasi pajak AS di akhir tahun lalu membuat sadar the Fed dalam paparannya bahwa pemotongan pajak tersebut merupakan kegiatan yang tidak sepatutnya dilakukan ketika kondisi ekonomi AS sedang membaik. Satu sisi biaya hutang pemerintah makin berat dan ini tidak bagus bagi kemampuan kinerja ekonominya, dan sisi lain dana perusahaan akan meningkat, namun the Fed membaca kelebihan dana perusahaan kemungkinan besar tidak digunakan untuk belanja investasi melainkan untuk mengakuisisi atau merger atau juga bisa digunakan buyback sahamnya.

Pernyataan the Fed dan reformasi pajak membuat keputusan investor untuk mengoleksi emas lebih banyak karena merasa belum yakin dengan pandangan the Fed yang juga tidak yakin akan keberhasilan reformasi pajak tersebut terhadap perbaikan kinerja ekonomi AS di masa mendatang.

Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street kemarin, kondisi pasar ekuitas AS mengalami penguatannya dimana bursa DowJones ditutup naik 0,61%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,34% di level 91,858. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data neraca perdagangan Australia, penjualan eceran Jerman, inflasi zona euro dan data tenaga kerja AS yang didalamnya terdapat nonfarm payroll

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal