Pergerakan Dolar AS Mulai Melawan

0
65
Berita Forex Euro

JAVAFX – Pergerakan dolar AS mulai melawan lagi pada perdagangan hari ini di mana potensi penguatan dari mata uang AS ini sepertinya memang mulai bisa terjadi dengan pengaruh perang dagang yang belum mereda dan keinginan Trump yang dipinggirkan pasar.

Secara umum di perdagangan sebelumnya, kondisi dolar AS memberikan tekanan kepada mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1690, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3099, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7377 dan USDJPY ditutup melemah di level 111,35.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1684, GBPUSD bergerak di level 1,3095, AUDUSD di level 0,7380 dan yen di level 111.31.

Sebelumnya, nilai dolar AS sedikit membaik pada perdagangan semalam setelah ada dukungan bahwa ekonomi AS masih membutuhkan kenaikan suku bunga the Fed lebih lanjut pasca pernyataan dari ketua the Fed Jerome Powell di pekan lalu ketika memberikan testimoni tengah tahun di parlemen AS. Ekonomi AS butuh kenaikan suku bunga yang agresif demi menghindari resesi, dan semua ini terus didukung oleh data tenaga kerja yang masih ketat dan inflasi yang mulai meningkat di AS.

Sebelumnya indeks dolar menjaga ritme positifnya selama ini di mana proses perang dagang memberikan arti bahwa harga barang yang terkena tarif baru dari Presiden Trump khususnya harga barang di AS, akan mengalami kenaikannya. Sisi kenaikan inflasi di AS tentu akan mendatangkan dukungan yang kuat terhadap rencana kenaikan suku bunga ths Fed yang bisa naik secara agresif. Sinyal inflasi yang akan meninggi ini, telah dibaca investor dengan melakukan koleksi surat hutang berlatar belakang AS meski Trump tidak senang.

Siang ini pergerakan mata uang juga masih tenang-tenang saja dengan perjalanan indeks dolar yang kembali menatap penguatannya. Sebelumnya greenback sempat melamh setelah 2 kali verbal intervensi Presiden Trump membuat mata uangnya melemah. Trump tidak suka kenaikan suku bunga the Fed. Truml juga menuduh China dan Uni Eropa sengaja merendahkan nilai mata uangnya dan menahan kenaikan suku bunganya sehinggw greenback menguat dan merugikan ekonomi AS.

Pernyataan demi pernyataan Trump sedikit berhasil meredam penguatan dolar AS, namun mulai hari ini, kondisi ini berbalik dengan penguatannya lagi melihat rencana kerja Bank of Japan yang akan dirubah dan membuat imbal hasil obligasi AS mencetak rekor terbaiknya dalam 5 pekan terakhir.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi