PM Inggris Boris Johnson sampaikan pidato pengunduran diri

0
6

Boris Johnson, Kamis (7/7), mengatakan akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri Inggris, mengikuti seruan dari para rekan menteri dan anggota parlemen di Partai Konservatif.

Pernyataan itu dia sampaikan melalui pidato di depan kediaman resminya di Downing Street.

Dia mengatakan sekarang jelas soal keinginan anggota parlemen dari Partai Konservatif, bahwa harus ada pemimpin baru di partai tersebut, yang berarti akan ada seorang perdana menteri baru.

“Saya setuju dengan Sir Graham Brady, ketua anggota parlemen kami, bahwa proses pemilihan pemimpin baru tersebut harus dimulai sekarang dan jadwalnya akan diumumkan pekan depan,” ujarnya.

“Dan hari ini saya telah menunjuk kabinet baru untuk bertugas sampai pemimpin baru menjabat,” kata Johnson.

Sejalan dengan itu, dia mengatakan bahwa dirinya ingin menyampaikan apresiasi kepada jutaan orang yang telah memilihnya dan Partai Konservatif pada 2019, yang banyak di antara mereka memilih Partai Konservatif untuk pertama kalinya.

“Terima kasih atas mandat luar biasa ini, mayoritas Konservatif terbesar sejak 1987, bagian suara terbesar sejak 1979,” katanya.

Johnson mengatakan alasan dirinya bersikeras untuk melanjutkan mandat dalam beberapa hari terakhir adalah bukan karena dia ingin melakukannya, tetapi karena dia merasa bahwa itu adalah pekerjaan, tugas, dan kewajibannya kepada rakyat Inggris untuk melanjutkan apa yang sudah dia dan partainya janjikan pada 2019.

Dia mengaku sangat bangga dengan berbagai pencapaian pemerintahannya, mulai dari penyelesaian isu Brexit hingga penyelesaian isu dalam hubungan Inggris dengan negara-negara di Eropa selama lebih dari setengah abad, juga merebut kembali kekuatan negara Inggris untuk membuat undang-undang sendiri di parlemen.

Ia menyebutkan bahwa pemerintahannya membantu rakyat Inggris melewati pandemi, melaksanakan distribusi vaksin paling cepat di Eropa, membawa negaranya keluar paling cepat dari lockdown, dan dalam beberapa bulan terakhir memimpin perlawanan Barat terhadap agresi Putin di Ukraina.

“Dan sekarang izinkan saya mengatakan kepada rakyat Ukraina bahwa kami di Inggris akan terus mendukung perjuangan Anda untuk merebut kebebasan selama diperlukan,” katanya.

Johnson lebih lanjut mengatakan bahwa di Inggris telah ada dorongan program investasi besar-besaran di bidang infrastruktur, keterampilan, serta teknologi, yang merupakan terbesar dalam satu abad.

Dorongan itu diupayakan karena Johnson melihat ada banyak sekali orang yang jenius, berbakat, serta memiliki antusiasme dan imajinasi cukup tinggi di negara itu, tetapi mereka tidak memiliki kesempatan.

Untuk itulah, dia berusaha untuk terus meningkatkan kualitas mereka dan mengoptimalkan setiap potensi yang ada di Inggris sehingga negara itu menjadi negara yang paling makmur di Eropa.

Dalam beberapa hari terakhir, kata Johnson, dirinya telah mencoba meyakinkan rekan-rekannya bahwa rasanya terlalu aneh untuk mengubah pemerintahan ketika sudah ada banyak pencapaian yang dihasilkan.

Pengubahan itu juga dia anggap aneh karena mereka memiliki mandat yang luas dan hanya tertinggal beberapa poin dalam jajak pendapat, bahkan di tengah semester setelah beberapa bulan penurunan tanpa henti dan ketika situasi ekonomi begitu sulit –baik di dalam maupun luar negeri.

Dia menyatakan menyesal karena tidak bisa mempertahankan argumennya, juga kecewa karena tidak bisa menyaksikan begitu banyak gagasan dan proyek secara langsung.

“Tetapi, seperti yang telah kita lihat di Westminster, naluri kawanan itu sangat kuat, dan ketika kawanan itu bergerak, mereka bergerak …

sistem kita yang brilian dan menganut sistem Darwin akan menghasilkan pemimpin berikutnya,” ujarnya.

Pemimpin yang akan datang, menurut dia, akan sama-sama berkomitmen membawa Inggris maju melalui masa-masa sulit.

Pemimipin berikutnya, ujar dia, tidak hanya akan membantu keluarga melalui masa sulit itu, tetapi juga mengubah dan memperbaiki cara dalam melakukan sesuatu hal serta mengurangi beban bisnis dan keluarga.

“Dan ya, menurunkan pajak, karena itulah cara kita untuk menghasilkan pertumbuhan dan pendapatan yang kita perlukan untuk membiayai layanan publik yang cukup besar,” kata Johnson.

“Dan kepada pemimpinan baru tersebut, saya katakan di mana pun dia berada, saya sampaikan bahwa saya akan memberi dukungan sebanyak yang saya bisa,” kata dia lebih lanjut.

Kepada rakyat Inggris, Johnson mengatakan bahwa dirinya menyadari akan ada banyak orang yang merasa lega dan mungkin tidak sedikit juga yang merasa kecewa.

Dia ingin publik tahu bahwa dirinya sedih harus melepaskan jabatan terbaiknya.

“Saya ingin berterima kasih kepada Carrie dan anak-anak kami, kepada seluruh anggota keluarga saya yang telah menanggung begitu banyak hal untuk waktu yang lama,” katanya sambil menyebut nama istrinya, Carrie Johnson.

Johnson menyatakan terima kasih kepada para personel layanan sipil Inggris atas dukungan bagi kepolisian, layanan darurat, serta layanan kesehatan nasional, yang pada saat-saat kritis membantu memperpanjang masa jabatannya, juga kepada angkatan bersenjata dan berbagai lembaga yang ia sebut begitu dikagumi di seluruh dunia.

Tak lupa, dia berterima kasih kepada para anggota dan pendukung Partai Konservatif, yang dia sebut bergerak tanpa pamrih untuk menjunjung demokrasi.

Johnson juga mengucapkan terima kasih kepada staf kantor dan kediamannya di Downing Street Nomor 10 dan Chequers, serta kepada para detektif, satu-satunya kelompok yang menurutnya tidak pernah kebobolan.

Di atas semuanya, Johnson menyampaikan terima kasih kepada publik Inggris atas hak istimewa luar biasa yang mereka berikan kepadanya.

Johnson menegaskan bahwa, mulai saat ini hingga perdana menteri baru bertugas, dia akan tetap melayani keperluan rakyat, sementara pemerintahan negara itu juga akan tetap dijalankan.

“Menjadi Perdana Menteri itu sendiri merupakan pendidikan.

Saya telah melakukan perjalanan ke setiap bagian wilayah Inggris Raya, dan selain keindahan alam, saya juga menemukan begitu banyak orang yang memiliki orisinalitas Inggris,” katanya.

Selama masa-masa lawatannya itu, dia melihat bahwa banyak orang sangat bersedia untuk mengatasi masalah klasik dengan cara baru.

“Bahkan walaupun beberapa hal terkadang tampak suram untuk saat ini, tetapi masa depan kita bersama sangat cerah,” katanya.

“Terima kasih banyak kepada semuanya,” kata Johnson.

PM Inggris Boris Johnson positif COVID-19