Pound Akan Hadapi Tekanan Greenback

0
79

JAVAFX – Pound akan hadapi tekanan greenback pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini memang belum leluasa karena investor akan melihat apakah kenaikan suku bunga Inggris bisa dilakukan lebih dipercepat atau tidak sama sekali.

Secara umum dolar AS masih bergerak memberikan tekanan kepada mata uang Inggris, tapi tipis, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.4080 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.4081. USDJPY untuk sementara berada di level 107,65 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 107,35. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7717 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7727.

Pound sendiri tidak banyak bergerak dengan dolar AS pagi ini, di mana investor sedang was-was dengan kelanjutan cerita dari kenaikan suku bunga bank sentral Inggris yang makin lama makin dipertanyakan kelanjutannya. Semalam gubernur Bank of England, Mark Carney menyatakan ke publik bahwa suku bunga mereka bisa naik mulai tahun depan.

Awalnya, beberapa kalangan percaya bahwa suku bunga BoE bisa mulai naik di pertengahan tahun ini. Namun beberapa fundamental ekonomi Inggris lambat laun terus didera hasil yang sepertinya tidak bisa mendukung kenaikan suku bunga tersebut. Data seperti inflasi, penjualan eceran, situasi tenaga kerja dan aktivitas industri Inggris, semuanya menunjukkan bahwa kinerja ekonomi Inggris mendingin sehingga sangat sulit bagi bank sentral Inggris untuk menaikkan suku bunganya.

Selain itu, masalah ketidakpastian Brexit ini sangat berakibat bagi pound yang memang enggan untuk pulih menguatnya, padahal beberapa kali pernyataan dari para petinggi di Bank of England sangat membutuhkan pound yang kuat nilainya demi menurunkan tingkat inflasinya yang sangat di atas target bank sentral.

Pound sejauh ini masih sulit untuk menguat tajam karena beberapa kendala Inggris maaih membelenggu kinerja mata uangnya. Masalah perbatasan Inggris-Irlandia masih belum selesai, serta beberapa data ekonomi Inggris kurang begitu mendukung akan naiknya suku bunga Bank of England.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: Daily Express