Produksi OPEC Menyusut, Harga Minyak Berbalik Naik Kembali

0
18
Oil Rig

Harga minyak turun $ 1 per barel pada hari Senin (04/07/2022) di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi global, tetapi bangkit kembali pada data yang menunjukkan output yang lebih rendah dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dan kerusuhan di Libya dan sanksi terhadap Rusia. Sementara itu, produksi minyak Ekuador telah dilanda kerusuhan baru-baru ini, dan pemogokan di Norwegia dapat memotong pasokan minggu ini.

Dengan latar belakang tersebut, dimana pemadaman pasokan yang meningkat ini bertabrakan dengan kemungkinan kekurangan kapasitas produksi cadangan di antara produsen minyak Timur Tengah. Tanpa produksi minyak baru yang segera mencapai pasar, harga akan dipaksa lebih tinggi.

Produksi dari 10 anggota OPEC pada Juni turun 100.000 barel per hari (bph) menjadi 28,52 juta barel per hari, dari peningkatan yang dijanjikan sekitar 275.000 barel per hari, survei Reuters menunjukkan.

Harga minyakk mentah Brent melonjak 1,25% menjadi $ 113,02, sementara minyak mentah AS naik 1,2% menjadi $ 109,76 per barel.

Sementara itu, Dolar AS berdetak 0,06% lebih rendah menjadi 104,99 terhadap sekeranjang mata uang, bergerak menjauh dari tertinggi 20 tahun baru-baru ini yang dicapai karena status safe haven. Euro naik 0,13% menjadi $ 1,0442, menjauh dari palung lima tahun terakhir di $ 1,0349. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga bulan ini untuk pertama kalinya dalam satu dekade, dan euro bisa naik jika memutuskan langkah setengah poin yang lebih agresif. Dolar naik 0,3% menjadi 135,48 yen, setelah mencapai puncak 24 tahun dari 137,01 minggu lalu.

Dolar yang tinggi dan kenaikan suku bunga tidak baik untuk harga komoditi yang dijual dengan denominasi Dolar AS. Penguatannya akan membuat investor dari pemegang bukan mata uang Dolar, akan menjadi lebih berat untuk melakukan transaksi.