Putin & Erdogan: Milisi Kurdi Harus Mundur dari Perbatasan Suriah

0
74

JAVAFX – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, sepakat supaya milisi Kurdi ditarik keluar dari wilayah di sepanjang perbatasan Turki-Suriah. Nantinya Turki akan menjadikan kawasan itu sebagai zona penyangga dan mendirikan pos pantau militer untuk mengawasi pergerakan milisi Kurdi.

Pasca bertemua dengan Putin di Sochi, Rusia, Erdogan mengatakan bahwa “Berdasarkan perjanjian, Turki dan Rusia tidak akan mengizinkan separatis berada di wilayah Suriah.”

Erdogan berada di Rusia khusus untuk melakukan perjanjian itu dan akan memberikan tenggat waktu selama 150 jam bagi pasukan Kurdi untuk mundur sejauh 30 kilometer dari perbatasan Turki. Dalam 150 jam mulai dari pukul 12 siang tanggal 23 Oktober waktu setempat, kelompok teroris Kurdi YPG dan senjata mereka akan dipindahkan sejauh 30 kilometer dan basis mereka akan dihancurkan.

Erdogan juga menuturkan Turki dan Rusia akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam merespons aksi terorisme dan menciptakan aturan main untuk saling berkoordinasi dalam melaksanakan kesepakatan tersebut.

Sebelumnya, Turki juga telah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat pada pekan lalu. Dalam perjanjian itu, pasukan Kurdi harus menarik diri dari wilayah-wilayah yang akan dijadikan Turki sebagai “zona aman” dengan tenggat waktu sampai hari ini. Hingga kini pasukan Kurdi dikabarkan telah menarik diri dari Kota Tal Abyad dan Ras al-Ayn.

Meski telah menyatakan tak akan menggempur pasukan Kurdi di Suriah lagi pasca perjanjian gencatan senjata, Erdogan mengancam akan melanjutkan serangan militer di Suriah jika Kurdi mengabaikan perjanjian itu.

“Jika janji-janji yang diperantarai AS masih diingkari, maka kami akan melanjutkan operasi kami dengan tekad lebih besar lagi,” pungkas Erdogan.