Sekilas Tentang Pengaruh Emas Terhadap Pasar Forex

0
2619

Pendahuluan:

JAVAFX-Emas dan logam mulia lainnya seperti perak, platina dan paladium memiliki nilai intrinsik sebagai aset fisik yang keras dengan aplikasi industri penting. Logam mulia tersebut juga memiliki nilai karena bisa disimpan di tempat yang agak kecil dengan nilai kekayaan yang besar

Akibatnya, banyak orang mempertahankan emas untuk melindungi diri dari tekanan inflasi serta bisa ditukarkan pada saat-saat penuh gejolak yang tidak terduga, yang biasanya menurunkan nilai mata uang kertas. Lebih lanjut, banyak mata uang pada saat tertentu dipatok pada emas atau yang disebut dengan “standar emas”

Misalnya, dari medio tahun 1940-an sampai awal 1970-an, emas menentukan nilai sebagian besar mata uang utama di pasar forex global berdasarkan pada sistem nilai tukar Bretton Woods. Sistem kurs tetap pasca-Perang Dunia II ini, goyah pada awal tahun 1970-an, saat Presiden Richard Nixon memerintahkan dolar AS dihapus dari standar emas.

Pada bagian berikut, akan dijelaskan beberapa hubungan perdagangan terakhir antara emas dan beberapa mata uang utama.

Euro dan Emas

Sejak tahun 1980, ketika emas menggapai rekor tertingginya, yaitu $850 per ounce, harga emas telah menurun secara bertahap samapi tahun 19999, saat anjlok pada level low $257 per ounce. Yang menarik, rendahnya harga emas bertepatan dengan diperkenalkannya Euro pada Januari 1999.

Selanjutnya, sampai krisis utang Yunani menjerat, setidaknya nilai Euro secara umum meningkat nilainya dibandingkan dengan dolar AS, karena sebagian berelasi dengan program pencetakan mata uang yang relatif moderat yang diawasi oleh Bank Sentral Eropa. Hal ini kontras dengan dengan program pencetakan uang kertas yang lebih aktif yang diawasi oleh Bank Sentral Amerika (Fed)

Dolar Australia dan Emas

Hubungan menarik lainnya antara emas dan mata uang melibatkan nilai Dollar Australia. Sejak emas naik nilainya, maka umumnya Dollar Australia.

Pada dasarnya, kaitan ini berkenaan dengan fakta bahwa Australia memiliki cadangan  emas yang lumayan besar. Australia juga merupakan negara pengekspor emas, dan logam mulia menjadi produk unggulan yang secara persentase sangat signifikan sebagai eksport nasional.

Beragam faktor tersebut membuat nilai dolar Australia, sangat rentan terhadap fluktuasi harga emas, meskipun nilainya juga dipengaruhi oleh harga minyak mentah dan bahan baku utama lainnya. Akibatnya, dolar Australia seringkali disebut sebagai mata uang komoditas oleh para trader forex.

Franc  Swiss dan Emas

Pada tahun 2000, Franc Swiss menjadi mata uang kertas nasional terakhir yang keluar dari standar emas yang sangat berpengaruh saat itu. Sebelumnya, Franc Swiss menyandang status sebagai mata uang safe haven yang mempertahankan nilai intrisiknya pada saat-saat sulit, lantara Franc Swiss bisa dikonversi kepada emas secara bebas.

Mata uang Swiss masih mendapat benefit dari pembelian safe haven hingga pada tingkat yang lebih rendah, karena sejarah panjangnya dari stabilitas politik, netralitas dan absennya dari konflik. Namun demikian, Franc Swiss yang sebelumnya begitu erat berhubungan dengan nilai emas, telah menurun secara drastis.

Mata uang Swiss masih mendapat keuntungan dari pembelian safe haven sampai tingkat yang lebih rendah karena sejarah panjang stabilitas politik, netralitas dan abstain dari konflik. Namun demikian, mata uang bekas hubungan dekat dengan nilai emas telah menurun drastis.

Dolar AS dan Emas

Belakangan ini, karena pemerintah AS terus membelanjakan lebih banyak pendapatannya dengan defisit yang menggelembung, dibalik dalih demi merangsang ekonomi berbasis kredit yang gagal, maka memicu para investor untuk beralih pada emas sebagai strategi untuk lindung nilai.

Pada saat  inflasi yang hampir tidak dapat dihindari sebagai konsekuensi logis dari melejitnya pinjaman pemerintah untuk mencetak lebih banyak uang kertas, sehingga pada gilirannya memantik hubungan terbalik antara nilai dolar AS dan emas.

Selanjutnya, saat Jerman pasca Perang Dunia Pertama belajar selama periode hiper-inflasi yang menghancurkan pada awal tahun 1920-an, kebijakan fiskal yang tidak bertanggung jawab ini, bisa menjadi resep bagi kejatuhan mata uang dan pada akhirnya diganti  oleh mata uang yang terkait dengan emas—nilai real dari standar pasar forex.

Gambar : 123rf