Serangan Rusia Ke Ukraina Seret Pasar Saham Jepang

0
51

Indeks Nikkei Jepang bukukan penutupan terendahnya dalam 15 bulan terakhir di sesi Kamis setelah para investor di seluruh dunia melepas aset berisiko menyusul serangan Rusia k eke Ukraina.

Menurut laporan pejabat dan media resmi, Rusia menembakkan misil di beberapa kota di Ukraina dan mengirimkan pasukannya di pantai selatan Ukraina.

Indeks Nikkei Average turun 1,81% ditutup pada 25.970,82, penutupan terlemahnya sejak 20 November, 2020, setelah berhasil mengurangi penurunan di awal sesi hingga 2,5%. Indeks Topix turun 1,25% ditutp pada level 1.857,58. Kedua indeks bukukan penutupan penurunan untuk sesi kelima berturut-turut.

“Nikkei tampaknya telah jatuh ke relatif dasar terhadap valuasi dan pendapatan perusahaan dalam negeri,” kata Ikuo Mitsui, Fund Manager di Aizawa Securities. Investor saat ni memantau bagaimana situasi Ukraina memengaruhi ekonomi riil dan reaksi bank sentral untuk itu, katanya.

Saham global dan imbal hasil obligasi AS turun pada hari Kamis setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina dan Kyiv menuduh Moskow meluncurkan invasi skala penuh.

Saham pemilik toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing, menjadi penggerak terbesar di Nikkei, sahamnya jatuh 3,82%, sementara investor teknologi SoftBank Group turun 6,83% dan pembuat robot Fanuc turun 5,42%.

Sektor penerbangan juga membukukan penurunan terbesar di antara 33 sub indeks industri di Bursa Efek Tokyo, dengan sektor tersebut turun 5,4%.

Perusahaan eksplorasi minyak, naik 6,77%, memperoleh keuntungan terbesar di bursa setelah harga minyak melonjak, dengan Inpex melonjak 7,24% dan Japan Petroleum Exploration naik 4,12%.