Soal Nuklir, Iran Sengaja Langgar Kesepakatan

0
23

JAVAFX – Iran menyebut negara-negara Eropa munafik setelah dianggap gagal memenuhi komitmen mereka untuk membantu Iran yang sedang dilanda sanksi Amerika Serikat (AS). Kami menunggu satu tahun,” kata Presiden Hassan Rouhani pada konferensi pers yang disiarkan televisi, Selasa (12/11/2019) waktu setempat.

Inggris, Prancis, Jerman, dan Uni Eropa telah berusaha menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran 2015 yang ditinggalkan AS pada Mei 2018 lalu. Di bawah Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) itu, Iran bersedia untuk mengurangi kegiatannya dalam mengembangkan nuklir. Setelah AS keluar, justru negara itu menerapkan sanksi ekonomi pada Iran.

Iran kemudian mulai mengurangi komitmennya dengan isi kesepakatan itu sejak AS menarik diri. Tentu saha tujuannya adalah untuk memenangkan konsesi dari negara-negara yang masih terikat perjanjian itu. Bentuk pengurangan komitmen Iran yang terbaru adalah langkah memasukkan gas uranium hexafluoride ke dalam sentrifugal pengayaan mothball di pabrik bawah tanah Fordow di selatan Teheran oleh para insinyurnya.

Aksi itu langsung mendapat kecaman dari Inggris, Prancis, Jerman dan Uni Eropa. Mereka mengatakan keputusan Iran untuk memulai kembali kegiatan di Fordow tidak sesuai dengan kesepakatan nuklir tahun 2015.

“E3 / UE sepenuhnya mendukung komitmen JCPOA mereka, termasuk pencabutan sanksi seperti yang diharapkan di bawah JCPOA,” kata mereka, seperti dikutip dari AFP. “Sekarang penting bahwa Iran menjunjung tinggi komitmen JCPOA dan bekerja dengan semua peserta JCPOA untuk mengurangi ketegangan.”

Sayangnya,  Rouhani mengabaikan seruan itu. Rouhani mengatakan tidak ada negara manapun yang bisa menyalahkan tindakan Iran karena semua ini dipicu oleh negara-negara Eropa yang tidak menepati janjinya, serta musuh bebuyutan Iran, yaitu Amerika Serikat. “Tidak seorang pun di dunia ini yang dapat menyalahkan kami dengan mengatakan ‘Mengapa Anda mengabaikan komitmen Anda di bawah JCPOA hari ini dan mengapa Anda meluncurkan Fordow hari ini?” jelasnya. “Ini adalah masalah yang diciptakan musuh untuk kita (AS).”