Tren Gerak Harga Emas Mulai Positif Meski Perang Dagang Tetap Hangat

0
90

JAVAFX – Tren gerak harga emas mulai positif meski perang dagang tetap hangat pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana sisi beli emas memang masih bisa muncul lagi meski perlahan-lahan ditengah rencana kenaikan suku bunga the Fed.

Sisi beli emas untuk sementara memang masih sempat muncul lagi dari pagi tadi, setelah semalam harga emas berusaha membaik dengan bantuan dari data tenaga kerja AS hasilnya kurang begitu memuaskan investor dan emas sedikit memanfaatkan peluang beli sejenak. Sanksi Iran oleh AS serta tindakan balasan China dengan tarif baru, telah menyebabkan harga emas beberapa hari lalu telah sempat membawa harga emas untuk berada di level terendahnya tahun ini lagi.

Beruntung pergerakan indeks dolar mulai semalam banyak di ruang koreksi sehingga harga emas memanfaatkan momentum beli kembali ketika greenback melemah. Kondisi positif emas pernah muncul juga beberapa waktu lalu setelah Presiden Trump yang mengeluh ke publik seberapa besar kesalnya presiden AS tersebut melihat suku bunga the Fed terus naik sehingga membuat dolar AS terus menguat dan bisa membuat defisit perdagangannya melebar dan negara lain yang menikmatinya.

Rupanya sinyal Trump tersebut cukup besar dan berpengaruh kuat ke harga emas, terbukti harga emas pernah memunculkan sisi belinya lagi dari harga yang tertekan semenjak testimoni Powell beberapa waktu sebelumnya. Faktor optimis Powell memang sempat investor yakin terhadap kenaikan suku bunga the Fed lebih lanjut, di mana perekonomian AS makin solid meskipun masalah perang tarif akan menghadangnya, telah sempat membuat harga emas berada di level rendah sejak akhir 2016 lalu.

Namun masalah rencana tarif baru bagi China, yang awalnya 10% telah naik menjadi 25% bagi impor produk China dengan nilai sekitar $200 milyar per tahunnya, sempat membuat kondisi perang dagang makin panas dan sisi ini sedikit menguntungkan dolar AS. Dan rupanya China juga mempersiapkan tarif baru bagi produk asal AS dengan nilai sekitar $60 milyar sebagai balasan kepada AS.

Dan hasil data surplus perdagangan China yang tidak seburuk prasangka sebelumnya, seakan memberi jalan positif bagi emas bahwa ekonomi China tidak akan turun seburuk perkiraan sebelumnya. Daya beli konsumen China kemungkinan besar masih akan bertahan dengan kondisi perang tarif yang dijalankan Trump. Kondisi ini positif bagi harga emas karena greenback tertekan.

Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $4,10 atau 0,34% di level $1222,40 per troy ounce. Dan harga perak juga bergerak masih positif pada siang ini, sebagai bentuk aksi buyback lanjutan alias mengambil aksi beli yang mengulang pasca penguatannya yang terjadi di perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, seperti kita ketahui bahwa beberapa waktu lalu harga emas seringkali diakhiri dengan kondisi yang melemah, sebagai dampak dari memanasnya perang dagang dan akan naiknya suku bunga AS.
Situasi perang dagang yang memanas, memang sering kali menguntungkan sisi jual emas di mana dengan kenaikan tarif maka harga barang akan naik pula, dan itu artinya inflasi AS akan naik. Sejalan dengan keinginan the Fed yang senang menaikkan suku bunganya, maka naiknya inflasi justru akan sangat mendukung fokus kerja the Fed tersebut, yaitu naiknya suku bunga. Mendengar suku bunga naik maka harga emas akan terkoreksi atau terkontraksi.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi