Trump Kecam Fauci, Berupaya Perkuat Tim Kampanyenya

0
24

Presiden Donald Trump, Senin (19/10), melontarkan kecamannya terhadap Dr.Anthony Fauci, pers, dan jajak pendapat yang menunjukkan ia tertinggal dari calon Partai Demokrat, Joe Biden, di negara-negara bagian penting dua minggu sebelum Hari Pemilu.

Pada hari ketiga kampanyenya di negara bagian Barat AS, Trump mengharapkan popularitas di menit-menit terakhir yang memberinya kemenangan seperti empat tahun lalu.

Perjalanan kampanyenya yang agresif dilakukan ketika Trump berupaya mempertahankan kemenangannya di negara-negara bagian yang dimenangkannya empat tahun lalu dan yakin menang sementara ia melakukan jadwal yang padat meskipun ada pandemi.

Kita akan menang, katanya kepada staf kampanye pada konferensi melalui telepon di pagi hari dari Las Vegas.

Ia kemudian melanjutkan dengan mengakui: “Mungkin saya tidak akan mengatakan demikian kepada anda dua atau tiga minggu yang lalu, yang merujuk pada hari-hari ketika ia dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Trump yang berusaha menggugah semangat stafnya, mengecam pakar ilmiah pemerintahnya sendiri sebagai terlalu negatif.

Meski demikian, penanganannya terhadap pandemi yang telah menewaskan lebih dari 220.000 orang Amerika tetap menjadi masalah utama bagi para pemilih.

Rakyat lelah mendengar Fauci dan semua idiot ini, kata Trump mengenai pakar penyakit menular utama pemerintah.

Setiap kali ia tampil di televisi, selalu ada kejutan besar.

Namun, ada kejutan yang lebih besar kalau kita memecatnya.

Tapi Fauci adalah bencana. Pada kampanye di Prescott, Arizona, Trump menyerang Biden karena berjanji untuk mendengar nasihat para ahli, dengan nada meremehkan bahwa saingannya ingin mendengarkan Dr.Fauci. Dokter Fauci dihormati dan disukai, dan penolakan Trump atas nasihat ilmiah tentang pandemi telah mengundang kecaman bipartisan.