7 Hal Penting Sebelum Melakukan Transaksi Hari Ini

0
65
Real estate tycoon Donald Trump flashes the thumbs-up as he arrives on stage for the start of the prime time Republican presidential debate on August 6, 2015 at the Quicken Loans Arena in Cleveland, Ohio. AFP PHOTO/MANDEL NGAN / AFP / MANDEL NGAN (Photo credit should read MANDEL NGAN/AFP/Getty Images)

JAVAFX – Berikut ini adalah 7 (tujuh) hal penting yang perlu diperhatikan sebelum melakukan transaksi hari ini, Jumat (22/02) :

  1. Trump akan bertemu dengan perunding perdagangan dari China. Dijadwalkan bahwa Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. Kedua negara ini tengah berusaha mencapai kesepakatan perdagangan sebelum tenggat waktu pada 1 Maret. AS diyakini masih ingin meningkatkan tarif impor impor China sekitar $ 200 miliar setelah tenggat waktu tersebut.
  2. Bursa Saham global diperkirakan akan naik dengan kemajuan perundingan perdagangan AS-China. Laporan pertemuan antara Trump dan Liu akan menjadi sentiment positif dalam perdagangan di bursa saham global. Meskipun dalam perdagangan sebelumnya mengalami tekanan koreksi. Aksi beli akan terjadi setelah dalam perdagangan kemarin banyak aksi jual terjadi paska data ekonomi AS yang mengecewakan.
  3. Investor akan memilih Dolar AS menjelang ramainya pernyataan dari para pejabat tinggi The Federal Reserve. Dengan tidak adanya data ekonomi yang signifikan dalam perdagangan hari ini, pasar akan kembali memperhatikan serangkaian agenda pidato dari pejabat Federal Reserve di Forum Kebijakan Moneter AS, di mana mereka diharapkan untuk memperkuat panduan bahwa bank sentral akan mengakhiri penyusutan neraca tahun ini. Dalam risalahnya, mengkonfirmasi bahwa “hampir semua peserta berpikir bahwa akan diinginkan untuk mengumumkan sebelum terlalu lama rencana untuk berhenti mengurangi kepemilikan aset Federal Reserve akhir tahun ini ”. Sejumlah Gubernur Bank Sentral akan memberikan pernyataan, seperti James Bullard, Randal Quarles, dan Patrick Harker. Juga deputi Gubernur Bank Sentral, Richard Clarida, Gubernur Mary Daly dan John Williams. Indek dolar AS diperkirakan siap beringsut naik diatas 96,48. Dari belahan Atlantik, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidato di Italia.
  4. Dalam perdagangan komoditi, harga minyak akan berusaha menapaki jalur kenaikan mingguan berturut-turut kedua. Kemajuan pembicaraan perdagangan AS-China menjadi modal harapan tinggi akan pulihnya permintaan global, khususnya China. Bukti bahwa ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia mungkin mencair, bersama dengan pengurangan produksi yang dipimpin OPEC, telah diterjemahkan ke dalam reli sebesar lebih dari 20% di tahun ini, meskipun kekhawatiran tetap ada pada melonjaknya produksi AS.
  5. Sementara dalam perdagangan emas, justru mengalami koreksi. Kemajuan perundingan perdagangan, membawa keyakinan pada kondisi ekonomi yang lebih baik. Membuat investor lebih percaya diri mengambil resiko dengan pilihan pada pasar saham. Daya pikat emas juga luruh dengan kembali menguatnya Dolar AS disaat imbal hasil Obligasi AS naik. Tak heran paska kenaikan tajam sebelumnya, harga emas akan mengalami koreksi secara teknis kembali.
  6. Bukan hanya China, Eropa juga berharap bisa mencapai kesepakatan perdagangan dengan Trump tahun ini. Komisaris Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan trans-Atlantik dapat dicapai sebelum akhir tahun, karena blok ekonomi berharap untuk menghindari ancaman tarif otomotif A.S. Saat ini para menteri Eropa akan berdebat tentang bagaimana dan kapan memulai negosiasi perdagangan dengan A.S. Komisi Eropa telah meminta 28 negara UE untuk menyetujui dua mandat negosiasi sehingga pembicaraan formal dapat dimulai. AS dan Eropa mengakhiri kebuntuan beberapa bulan Juli lalu, ketika Trump setuju untuk menunda tarif mobil sementara kedua belah pihak berupaya meningkatkan ikatan perdagangan.
  7. Meskipun sepi dengan data ekonomi, namun investor masih perlu menyimak data pertumbuhan ekonomi Jerman. Sebagai negara penggerak benua Eropa, Jerman sempat menghadapi ancaman resesi pada kwartal terakhir tahun lalu. Namun kemudian bisa menghindari dengan kenaikan belanja pemerintah dan pembangunan kontruksi yang booming. Inflasi pada bulan Februari ini diperkirakan akan naik sehingga bisa menyelamatkan Jerman dan Eropa secara umum.(WK)