Biden Desak Kongres AS untuk Sahkan Larangan Senjata Serbu

Sehari setelah pelaku penembakan di Nashville melepaskan tembakan di sebuah sekolah dasar, menewaskan tiga pelajar dan tiga orang dewasa, Presiden AS Joe Biden memohon kepada Kongres AS untuk mengesahkan larangan kepemilikan senjata serbu.

Biden mengaku sudah melakukan semua yang bisa ia lakukan sebagai kepala pemerintahan untuk memperketat kebijakan pengendalian senjata api.

“Saya sudah mengerahkan seluruh kewenangan eksekutif saya sendiri untuk mengatasi masalah senjata api,” ungkap Biden kepada wartawan di halaman Gedung Putih hari Selasa (28/3).

“Saya tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain memohon Kongres untuk mengambil tindakan yang seharusnya,” tambahnya.

Biden menyampaikan hal itu sesaat sebelum berangkat ke North Carolina, sehari setelah Audrey Elizabeth Hale, 28 tahun, yang sebelumnya pernah menjadi pelajar di SD tersebut, menembaki pintu-pintu ruangan di sekolah dasar Kristen swasta itu dan membunuh enam orang.

Selanjutnya Biden mengatakan, mayoritas warga Amerika “menganggap punya senjata serbu itu tidak wajar.” “Itu gila.

Mereka menentangnya,” kata Biden.

Ia pun mendesak Kongres untuk segera mengesahkan larangan senjata serbu.

Mayoritas anggota Kongres dari Partai Republik tidak bersedia melakukannya.

Di gedung Kongres, Capitol Hill, senator-senator Partai Demokrat yang negara bagiannya terdampak kasus penembakan massal menanggapi tragedi itu.

Senator Dick Durbin dari Illinois, di mana tragedi penembakan Highland Park terjadi Juli lalu, mengatakan bahwa masalah penembakan massal hanya ada di Amerika.

“Ini hanya ada di Amerika, dan orang-orang di negara ini harus mempertanyakan kepada diri mereka sendiri sebuah pertanyaan mendasar: Sudah cukupkah? Sudah cukupkah menyekolahkan anak-anak dan cucu-cucu saya dan bertanya-tanya apakah mereka akan menjadi korban senjata serbu berikutnya? Ini gila.

Saya tidak paham mereka yang menganggap kepemilikan senjata serbu sebagai bagian dari hak Amandemen Kedua.

Saya tidak percaya para bapak pendiri bangsa mau melihat Amerika menyetujui sebuah perjanjian bunuh diri,” kata Durbin.

Sementara itu, Senator Richard Blumenthal dari Connecticut, di mana penembakan SD Sandy Hook terjadi tahun 2012 lalu dan menewaskan 27 orang, mengatakan bahwa ini saatnya larangan nasional senjata serbu diberlakukan.

“Pembantaian, pembunuhan massal, seluruh pembunuhan ini harus dihentikan.

Dan kita tahu jawabannya.

Larangan kepemilikan senjata serbu di Connecticut membuktikan bahwa langkah ini berhasil,” kata Blumenthal.

Di sisi lain, senator Partai Republik, Lindsey Graham dari South Carolina, mengulangi apa yang sebagian besar di partainya selalu katakana terkait peningkatan keamanan di lingkungan sekolah di AS.

“Saya punya AR-15.

Satu peluru di tangan orang yang punya gangguan mental atau penjahat saja sudah buruk.

Satu peluru di tangan orang-orang yang mencoba mempertahankan hidup dan properti mereka – tak peduli apa yang ada di dalam senjata itu – bertujuan untuk melucuti orang-orang dengan gangguan jiwa atau penjahat dari senjata mereka.”

Get the daily news in your inbox

Related Articles

Share this post

Hubungi Kami

Pusat Edukasi

Pusat Berita

Headquarter

Foresta Business Loft 5 Unit 15
Jl. BSD Boulevard, Lengkong Kulon
Pagedangan Tangerang
Banten 15331

Contact Us

Phone: +62 21 222 32 200
Fax: +62 21 222 31 318
Email: [email protected]

Peringatan Resiko: Contracts for Difference(CFD) adalah produk keuangan yang complex yang ditransaksikan berupa margin. Trading CFD memiliki tingkat resiko yang tinggi dikarenakan leverage yang bekerja memberikan keuntungan ataupun kerugian sekaligus. Sebagai akibatnya, CFD mungkin saja tidak cocok dengan semua investor karena anda bisa kehilangan seluruh modal yang anda investasikan. Anda disarankan untuk tidak meresikokan dana lebih dari yang anda persiapkan untuk kerugian. Sebelum memutuskan untuk bertransaksi, anda harus memastkan bahwa anda mengerti resiko yang terdapat dalam akun untuk tujuan investasi dan tingkat pengalaman anda. Performa yang sudah ada di CFD tidak dapat dijadikan indikator andalan untuk hasil kedepan. Umumnya CFD tidak memiliki tanggal jatuh tempo. Oleh karena itu, jatuh tempo sebuah posisi CFD ditentukan oleh kapan anda ingin menutup posisi yang ada. Carilah pemandu pribadi, jika diperlukan. Mohon membaca dengan seksama JAVA ‘Pernyataan Pengungkapan Risiko’.