Buyback Euro Muncul Dikala Menantikan Fed Meeting

0
51

JAVAFX – Buyback euro muncul dikala menantikan Fed meeting pada perdagangan pagi hingga siang hari ini dengan usaha dan berharap kepada bank sentral AS tersebut tidak ada perubahan arah kebijakan moneter alias kenaikan suku bunganya.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak mengalami tekanan dari euro untuk sesaat dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.2008 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.1991. USDJPY untuk sementara berada di level 109,68 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 109.84. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7505 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7488.

Sebelumnya, nilai dolar AS sendiri membaik sejak pekan lalu hingga semalam, di mana terdapat dukungan dari beberapa faktor, seperti kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS oleh IMF dan the Fed serta laporan Beige Book dan data inflasi yang sesuai dengan target the Fed, sehingga ini menimbulkan dampak yang sangat mendukung kenaikan suku bunga the Fed secara agresif. Dana Moneter Internasional waktu itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS di tahun ini bisa 2,9% dan tahun depan bisa 2,7%. Dan the Fed cabang Atlanta juga menyatakan hal sama dengan IMF.

Sedangkan the Fed mengungkapkan dalam Beige Book bahwa kondisi ekonomi AS sedang overheating atau memanas sehingga masih akan tetap membutuhkan kenaikan suku bunga. Beberapa pejabat the Fed juga bernada hawkish juga sehingga dolar AS terus menekan euro, apalagi Mario Draghi di ucapan terkininya pada pekan lalu bernada sangat dovish di mana Draghi menyatakan bahwa ekonomi di zona euro sedang membaik, namun sejauh ini masih belum ada usaha untuk segera mengakhiri paket stimulus ekonomi yang masih tersisa karena zona euro masih membutuhkannya.

Seperti kita ketahui bahwa jadwal penuntasan dari paket stimulus ESM tersebut baru di September nanti, namun di sisi investor sangat berharap bahwa sebelum September nanti, paket stimulus tersebut bisa diakhiri. Draghi sendiri pernah mengungkapkan bahwa kinerja ekonomi zona euro masih bagus, namun laju inflasi zona euro terganggu oleh kenaikan nilai euro sendiri sehingga target inflasi 2% memang akan sulit dicapai jika nilai euro terus menguat.

Investor euro sendiri sangat berharap kepada the Fed untuk tidak merubah pandangan proyeksi pertumbuhan AS.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: CNBC.com