Harga Emas Bergerak Perlahan Positif

0
77

JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(16/10/2017), harga emas bergerak perlahan positif pada perdagangan awal pekan sore ini, sebagai lanjutan pergerakan positif sebelumnya dengan dukungan situasi Kurdi dan Iran yang tidak kondusif meskipun ada tekanan dari Yellen.

Penguatan kali ini muncul sebagai bentuk sedikit pengaman dengan beberapa wilayah di dunia mengalami sedikit gejolak, selain Catalunya dan Korea Utara, situasi di Irak khususnya di wilayah Kurdistan juga sedang menghangat disaat pasukan Kurdi sedang ditempatkan di wilayah perbatasannya dengan Irak dalam upaya pencegahan serangan dari pemerintah pusat Irak.

Situasi seperti ini membuat investor melakukan pengamanan sesaat terhadap investasinya sehingga muncul sedikit aksi safe haven. Selain itu sanksi perpanjangan Iran juga membuat situasi yang kurang kondusif di hati investor.

Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $2,20 atau 0,17% di level $1306,80 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak menguat $0,02 atau 0,11% di level $17,43 pertroy ounce.

Investor sejauh ini pula, melihat pergerakan harga emas ingin bertahan diatas area psikologisnya di $1300 pertroy ounce ketika data ekonomi penting dari AS seperti perkembangan kegiatan manufaktur di New York dengan perkiraan sedikit menurun sehingga memang ada harapan positif beli bagi emas hingga penutupan pasar emas hari ini.

Sebelumnya dari dari paparan Yellen semalam juga membuat getaran-getaran aksi ambil untung sejenak pagi tadi dengan keyakinan tinggi bahwa menurut Yellen kondisi ekonomi AS sedang melaju dengan moderat yang artinya masih ada keberlanjutan pertumbuhan ekonomi hingga tahun-tahun selanjutnya.

Rasa optimis tersebut memang sedikit mengulang apa yang Yellen ucapkan ketika memberikan keterangan kepada media sesaat setelah rapat suku bunga the Fed di pertengahan September lalu dikala the Fed tetap membiarkan suku bunganya mengambang diantara 1% hingga 1,25%. Yellen juga menyatakan bahwa tingkat inflasi memang masih dibawah target bank sentral, namun dengan ketatnya pasar tenaga kerja dan fokus kerja the Fed memperbaiki neraca serta kebijakan pajak AS yang baru, lambat laun diperkirakan 2019 nanti, laju inflasi AS bisa diatas 2% meski tetap diiringi kenaikan suku bunga sejak Desember tahun ini hingga akhir 2018 nanti.

Mendengar kata suku bunga, maka emas akan mengalami saat-saat yang tidak begitu mengenakkan.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Korean Herald