Menlu AS Berupaya Pererat Hubungan di tengah Gencatan Senjata Palestina-Israel

0
16

Antony Blinken telah menyelesaikan kunjungan pertamanya sebagai menteri luar negeri AS ke Timur Tengah, untuk memperkuat gencatan senjata di Gaza.

Ia juga berusaha memperkuat hubungan dan memastikan pengiriman bantuan setelah gejolak kekerasan antara Israel dan Hamas yang menewaskan lebih dari 250 orang, sebagian besar warga Palestina.

Lawatan pertama Antony Blinken ke Timur Tengah sebagai menteri luar negeri dilakukan hanya beberapa hari setelah gencatan senjata Israel yang rapuh di Gaza.

Serangan Israel sebagai tanggapan atas serangan roket Hamas yang mematikan di kawasan itu telah menewaskan puluhan orang dan menyebabkan bangunan menjadi puing-puing.

Fokus pembicaraan Blinken minggu ini dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas adalah bagaimana AS bisa memperkuat gencatan senjata yang ditengahi Mesir dan membantu membangun kembali Gaza.

“Kita tahu bahwa untuk mencegah kembalinya kekerasan, kita harus menggunakan ruang yang telah diciptakan untuk mengatasi serangkaian masalah dan tantangan mendasar yang lebih besar.

Dan itu dimulai dengan menangani situasi kemanusiaan yang parah di Gaza dan mulai membangun kembali,” jelasnya.

Komitmen AS untuk merehabilitasi Gaza menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana memberikan bantuan kepada warga sipil tanpa harus melalui Hamas yang oleh AS ditetapkan sebagai kelompok teror yang mengontrol wilayah Palestina.

“Saya akan bekerja erat dengan negara-negara mitra lainnya dan semua pihak untuk memastikan bahwa Hamas tidak diuntungkan,” lanjut Blinken.

Para pejabat AS menyarankan untuk melibatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Otoritas Palestina untuk menghindari Hamas.

Sebagian pengamat Israel meragukannya.

Alon Pinkas, mantan Konsul Jenderal Israel di New York mengatakan, “Saya tidak melihat mekanisme yang akan memungkinkan Amerika mengelak dari Hamas atau menghindari mereka melalui Otoritas Palestina.” AS dan Israel ingin mencegah dana masuk ke tangan Hamas.

Pinkas mengatakan sebelum permusuhan terbaru itu, Qatar mengirim uang tunai 30 juta dolar tiap bulan ke Gaza melalui penyeberangan perbatasan Israel.

Pejabat pertahanan Israel menyerukan agar bantuan itu dihentikan.

Dalam lawatannya, Blinken mengatakan akan meminta 75 juta dolar dari Kongres untuk memberikan bantuan ekonomi kepada rakyat Palestina.

Otoritas Palestina menanggapi janji ini sebagai langkah awal yang disambut baik untuk membangun kembali hubungan.

Hubungan Amerika-Palestina mencapai titik terendah dalam sejarah di bawah pemerintahan Trump, yang memindahkan kedutaan AS di Israel ke Yerusalem dan memangkas dana ke badan-badan PBB yang mendukung Palestina.

Di pihak Israel, permusuhan terbaru di Gaza mendorong pengkajian ulang kebijakan Israel terhadap Hamas.

“Kebijakan Israel dalam beberapa tahun terakhir ini adalah untuk melemahkan Otoritas Palestina, memecah belah dan memerintah rakyat Palestina antara Tepi Barat dan Gaza, dan secara tidak langsung memperkuat atau setidaknya mempertahankan kekuasaan Hamas untuk mencegah proses perdamaian yang berarti.

Saya tidak mengatakan bahwa itu bisa dilakukan, tetapi setidaknya untuk mencegahnya terjadi,” jelasnya.

Sementara AS berusaha menata kembali hubungan dengan kepemimpinan Palestina, Menlu Blinken melanjutkan upayanya untuk mengubah gencatan senjata di Gaza menjadi gencatan senjata yang lebih stabil.