Menlu AS Blinken ke Eropa Untuk Ikuti Konferensi Soal Libya

0
17

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Selasa (22/6), bertolak ke Jerman, di mana ia akan ambil bagian dalam konferensi mengenai Libya dan berdiskusi dengan menteri luar negeri Jerman mengenai cara-cara untuk menghadapi penyangkalan soal Holokos dan antisemitisme.

Jerman dan PBB menjadi tuan rumah konferensi hari Rabu (23/6) di Berlin, yang akan menggunakan upaya-upaya sebelumnya untuk mewujudkan penghentian pertempuran secara permanen di Libya dan mendukung pemerintahan yang stabil.

Utusan Khusus AS untuk Libya Richard Norland mengatakan pembicaraan itu akan memberikan momentum bagi langkah-langkah yang perlu diambil dalam waktu dekat agar pemilu dapat diselenggarakan pada bulan Desember, termasuk membangun dasar hukum dan konstitusional bagi pemilu.

Norland mengatakan kepada wartawan pada hari Senin (21/6) bahwa konferensi itu juga akan menampilkan penekanan pada para pejuang asing yang meninggalkan Libya.

Libya telah mengalami instabilitas politik sejak pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011, yang menyingkirkan pemimpin lama Moammar Gadhafi dari kekuasaannya.

Pemerintah yang bersaingan bekerja di tempat-tempat yang terpisah di negara itu selama beberapa tahun sebelum tercapai kesepakatan gencatan senjata pada bulan Oktober lalu.

Perjanjian itu mencakup antara lain tuntutan bagi semua pejuang dan tentara bayaran asing untuk meninggalkan Libya dalam waktu 90 hari.

“Mengenai pasukan asing, Anda benar bahwa pasukan itu belum pergi, dan sikap dasar kami adalah kita tidak boleh menunggu hingga setelah pemilu untuk berupaya membuat kemajuan dalam hal ini,” ujar Norland.

“Salah satu alasan pemilu begitu penting adalah agar pemerintah Libya yang sah, kredibel dan berdaya sepenuhnya dapat menyatakan kepada para pemain asing, ‘Ini saatnya membawa keluar pasukan Anda.’” Norland mengatakan mereka yang menghadiri konferensi di Berlin juga akan membahas “tindakan mendestabilisasi yang dilakukan kelompok-kelompok bersenjata dan terorisme,” seraya menyebut serangan baru-baru ini di Libya yang diklaim oleh militan ISIS.

Para pejabat Departemen Luar Negeri AS juga menyoroti pentingnya menghadapi mereka yang menyangkal atau mendistorsi Holokos, yang akan menjadi pokok pembicaraan antara Blinken dan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pekan ini.

“Sementara pengetahuan mengenai Holokos berkurang, individu yang keji, organisasi dan kadang-kadang pemerintah terlibat dalam penyangkalan dan penyimpangan Holokos untuk berbagai tujuan,” kata Utusan Khusus AS mengenai Holokos Cherrie Daniels kepada wartawan.

Daniels mengatakan mendorong pendidikan yang lebih besar mengenai Holokos, konsekuensinya dan asal usulnya akan membantu para pejabat pemerintah dan masyarakat “mengenali manifestasi modern antisemitisme dan bahkan berbagai bentuk kebencian lainnya” dan melawannya.