OPEC Meeting

0
371
Organization of the Petroleum Exporting Countries flag blowing in the wind. Part of a series. OPEC.

Apa itu OPEC Meeting?

Pertemuan OPEC adalah sesi dua kali setahun dimana organisasi tersebut menetapkan kuota produksi minyak untuk masing-masing 14 negara anggotanya. Kuota ini penting karena mempengaruhi pasokan minyak global dan harga.

Kapan pengumuman OPEC berikutnya?

Pertemuan OPEC berikutnya akan diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2018 di kantor pusat organisasi di Vienna, Austria. Hasilnya akan diumumkan dalam sebuah konferensi pers pada hari pertemuan tersebut.

Bagaimana pertemuan OPEC mempengaruhi pedagang?

Anggota OPEC ternukti menguasai lebih dari dua pertiga cadangan minyak mentah global, dan saat ini memasok sekitar 44% minyak dunia. Jadi, kuota produksi yang ditetapkan pada pertemuan OPEC dapat berdampak kuat pada pasokan minyak global dan mempengaruhi harganya. Pengaturan kuota produksi juga dapat mempengaruhi permintaan di pasar energi lainnya, termasuk gas alam dan minyak pemanas.

Bagaimana OPEC mengubah harga minyak?

OPEC bertujuan untuk mengubah harga minyak dengan menyesuaikan volume penawaran. Jika anggotanya ingin menaikkan harga minyak, mereka bisa merevisi kuota produksi mereka ke bawah untuk membatasi pasokan. Sebagai alternatif, jika mereka ingin mengurangi harga minyak, mereka dapat merevisi kuota produksi mereka ke atas untuk meningkatkan pasokan. Dengan asumsi permintaan tetap konstan, harga minyak akan bergerak ke arah yang diinginkan.

Produsen utama lainnya juga kadang menghadiri pertemuan OPEC sebagai pemantau non-voting untuk mengkoordinasikan tingkat produksi. Misalnya, pada bulan Januari 2017, beberapa non-anggota sepakat untuk berkolusi dengan OPEC untuk mengurangi produksi minyak sampai Maret 2018.

Namun, kemampuan OPEC untuk mengatur harga minyak telah mereda dekade ini karena adanya pergeseran dalam penawaran dan permintaan global. AS telah meningkatkan produksi minyak serpih dalam beberapa tahun terakhir demi mengurangi permintaan minyak OPEC. Hal ini telah menurunkan tekanan pada harga global, bahkan saat tingkat konsumsi minyak China sedang melonjak naik. Namun, peluang lonjakan kenaikan harga jangka pendek sesekali bisa terjadi akibat krisis global, karena ketidakpastian seputar cadangan pasokan yang akan datang akan meningkatkan permintaan.

Oleh karena itu, para pedagang mungkin ingin mempertimbangkan data ekonomi dan sumber berita lainnya (di samping kuota OPEC terbaru) sebelum berspekulasi mengenai harga minyak.

Mengapa negara-negara OPEC menyetujui kuota minyak?

Tujuan OPEC adalah untuk mengkoordinasikan dan menyatukan kebijakan perminyakan dari negara-negara anggotanya dan memastikan stabilisasi pasar minyak untuk mendapatkan pasokan minyak bumi yang efisien, ekonomis dan teratur kepada konsumen, pendapatan tetap bagi produsen dan tingkat pengembalian modal yang adil. Khususnya bagi mereka yang berinvestasi di industri perminyakan.

Sementara pernyataan misi OPEC mungkin terdengar mulia, dan bisa dianggap sebuah kartel. Ini berfungsi untuk memperbaiki harga, memaksimalkan keuntungan dan membatasi persaingan antar anggotanya. Fungsi tersebut sering dituduh sebuah tindakan anti persaingan, termasuk pencatutan dengan membatasi pasokan dan dengan sengaja menciptakan surplus minyak dalam upaya menurunkan harga dan menghancurkan pesaing (seperti AS dengan minyak serpihnya).

Politik terkadang juga terlibat. Misalnya, pada tahun 1973, anggotanya memilih untuk membatasi pasokan ke negara-negara sasaran yang dirasakannya mendukung Israel dalam “Perang Yom Kippur”. Harga minyak global naik dari $ 3 per barel pada bulan Oktober 1973 menjadi $ 12 per barel pada bulan Maret 1974.

Namun, pertemuan OPEC bisa berakhir dengan jalan buntu jika ada anggotanya yang menolak menyetujui volume produksi minyak baru yang baru. Dengan demikian, mencapai konsensus tidaklah mudah karena negara anggota pada umumnya berusaha memaksimalkan tingkat produksi mereka sendiri, dan membatasi negara-negara lain untuk mendapatkan keuntungan dari harga dan volume terbaik. Masalah ini terkadang diperburuk oleh ketegangan politik yang tidak terkait antar negara. Gesekan antar anggota juga bisa muncul jika ada negara yang melampaui kuota yang telah disepakati sebelumnya, karena hal ini dapat mengurangi harga yang diterima oleh kelompok secara keseluruhan.

Tanggal dan format pertemuan OPEC

Konferensi OPEC bertemu dua kali setiap tahun di kantor pusat organisasi. Pertemuan luar biasa(pertemuan diluar kalender yang sudah ditentukan) juga dapat dijadwalkan, namun hanya jika diminta oleh negara anggota dan disetujui oleh mayoritas anggota OPEC.

Keputusan diumumkan melalui konferensi pers pada setiap pertemuan, dengan sebagian besar keputusan mulai berlaku 30 hari kemudian (kecuali jika tanggal lain disetujui atau keputusan diveto oleh anggota sebelum dilaksanakan).

OPEC juga menerbitkan laporan pasar minyak bulanan dan tahunan, serta laporan prospek minyak tahunan untuk menilai prospek jangka panjang minyak.

Negara mana yang menjadi anggota OPEC?

Ketika OPEC didirikan pada tahun 1960, ia terdiri dari lima anggota pendiri: Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi dan Venezuela. Sekarang mencakup 14 negara anggota.

Setiap negara diharapkan untuk mengirim satu atau lebih delegasi ke setiap rapat konferensi, namun setidaknya harus ada dua pertiga yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk mendapatkan kuorum. Jika delegasi suatu negara lebih dari satu orang, mereka harus menunjuk seorang kepala delegasinya. Ini biasanya menteri minyak atau energi dari negara tersebut.

Setiap negara memiliki suara tunggal, dan negara harus memilih suara bulat sebelum perubahan kebijakan dapat diterapkan. Negara lain mungkin menghadiri pertemuan sebagai pengamat jika diizinkan oleh konferensi tersebut, namun tidak mendapat suara.

Negara

Menjadi Anggota Sejak

Algeria

1969 – present

Angola

2007 – present

Ecuador

1973 – 1992, 2007 – present

Equatorial Guinea

2017 – present

Gabon

1975 – 1995, 2016 – present

Iran

1960 – present

Iraq

1960 – present

Kuwait

1960 – present

Libya

1962 – present

Nigeria

1971 – present

Qatar

1961 – present

Saudi Arabia

1960 – present

United Arab Emirates

1967 – present

Venezuela

1960 – present