Pengoperasian reaktor nuklir Swedia yang rusak ditunda tahun depan

0
26

Pekerjaan perbaikan pada salah satu dari enam reaktor nuklir Swedia yang tersisa telah ditunda selama dua bulan hingga 31 Januari 2023, demikian disampaikan pemilik pembangkit listrik tersebut, perusahaan energi Vattenfall, Selasa (13/9).

Dua pekan lalu, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa sebuah komponen vital dari reaktor Ringhals 4 mengalami kerusakan sehubungan dengan pemeliharaan tahunan dan akan beroperasi pada 30 November.

Kini pembangkit itu tidak akan dioperasikan kembali hingga musim dingin, dalam penundaan lebih lanjut untuk pasokan listrik di tengah krisis energi di seluruh Eropa “Sangat jelas bahwa ini merupakan sebuah gangguan besar, baik bagi kami maupun untuk pasokan listrik di Swedia,” kata Bjorn Linde, CEO pembangkit listrik tenaga nuklir Ringhals, kepada Swedish Television.

Alasan penundaan tersebut adalah karena penggantian bejana tekan (pressure vessel) yang rusak lebih rumit dari yang telah disampaikan sebelumnya, sebut pihak Ringhals dalam sebuah siaran pers yang menyatakan lebih dari 100 karyawan Ringhals terlibat dalam mengembangkan berbagai metode kerja dan memproduksi alat-alat serta suku cadang khusus.

Sebuah model skala penuh dari bejana tekanan tinggi sepanjang hampir 13 meter sedang dibangun untuk menguji alat-alat dan latihan operasi tersebut.

“Bejana tekan merupakan radioaktif, semua pekerjaan disiapkan dengan hati-hati, dan berlatih di lingkungan pengujian dapat membantu kami bekerja dengan aman serta efisien ketika kami siap untuk melakukan pekerjaan perbaikan yang sebenarnya,” sebut Linde dalam siaran pers tersebut “Kami memiliki sebuah pekerjaan besar di hadapan kami, tetapi motivasinya kuat karena tenaga nuklir sangat dibutuhkan di Swedia selatan.

Semua sumber daya yang tersedia sedang digunakan untuk membuat Ringhals 4 kembali beroperasi,” katanya.

Penonaktifan beberapa reaktor pada 2017-2020 telah menyisakan Swedia tiga pembangkit listrik tenaga nuklir dengan total enam reaktor yang menghasilkan sekitar 30 persen dari output listrik negara itu, menurut Otoritas Keselamatan Radiasi Swedia (Swedish Radiation Safety Authority/SSM).

Ketika berita tentang reaktor yang rusak itu kali pertama muncul pada Agustus lalu, para pakar mengatakan bahwa hal itu akan berdampak besar pada harga listrik di Swedia, terutama di wilayah selatan yang lebih padat penduduknya.

Christian Holtz, seorang analis pasar listrik di perusahaan konsultan Merlin & Meti, mengatakan kepada kantor berita TT bahwa harga listrik kemungkinan akan melambung lebih tinggi karena sebagian besar listrik Swedia diproduksi di wilayah utara, dan pemadaman reaktor akan memperburuk permasalahan yang sudah ada dalam jaringan transmisi pembangkit listrik tersebut.

Selesai