Perang Dagang Bisa Tahan Kejatuhan Emas

0
75

JAVAFX – Perang dagang bisa tahan kejatuhan emas pada perdagangan hari ini di mana harga emas sepertinya masih bisa kembali lagi di atas level psikologis $1300 per troy ounce dengan dorongan bahwa perang dagang yang semakin memanas dan memberikan ruang bagi safe haven lagi.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan akhir pekan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $6,80 atau 0,52% di level $1297,90 per troy ounce. Dalam sebulan perdagangannya, harga emas mengalami penurunan sebesar 1,6% di Mei lalu dan dalam perdagangan sepekan lalu, emas mengalami penurunan sebesar 0,7%.

Dan pagi ini potensi buyback masih terbuka sejenak sebagai bentuk aksi beli yang muncul sejenak di saat Gedung Putih pada pekan lalu telah memberlakukan pengenaan tarif impor bagi produk baja dan alumunium asal Uni Eropa, Kanada dan Meksiko yang dapat dipastikan sudah dikonfirmasikan pula tindakan balasannya. Kondisi perang dagang semakin lama semakin memanas, apalagi situasi perang dagang dengan China belum usai, tampaknya investor tentunya tetap berpikir bahwa mereka harus tetap melakukan tindakan pengamanan investasinya dengan mengoleksi emas.

Penguatan emas juga bisa muncul dengan dukungan dari masih belum jelasnya masalah perdagangan antara AS dengan China. AS sendiri akan menerapkan tarif baru sebesar 25% bagi produk-produk China yang berteknologi tinggi karena dianggap China masih belum menerapkan pengawasan ketat terhadap pencurian hak paten dari AS.

Hasil pertemuan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dengan Wakil PM Liu Hei tanpa kesepakatan apapun, namun China sudah berupaya akan menaikkan impor mereka dengan syarat bahwa pihak Gedung Putih tidak ada kesepakatan tarif terhadap barang produk China. Jika AS melakukan kebijakan tarif proteksi, maka China akan mengancam dengan mengurungkan niat untuk peningkatan impor tersebut.

Sebelumnya, China sendiri sudah akan menaikkan impor produk AS sesuai keinginan Gedung Putih, namun keinginan $200 milyar dalam 2 tahun untuk memangkas defisit perdagangan AS, tampaknya tidak akan terpenuhi, di mana hanya akan mampu memangkas sekitar $90 milyar saja, ini memang sangat tidak diharapkan Washington.

Masalah perang dagang ini tetap akan menjadi perhatian investor pasca pertemuan G7 disebut sebagai pertemuan yang tiada artinya, di mana Presiden Trump bersikeras melakukan kebijakan proteksinya.

Jalan buntu ini bisa dimanfaatkan pasca melemahnya emas di akhir pekan perdagangan lalu yang tunduk setelah data tenaga kerja AS yang sangat bagus hasilnya.

(Sumber: Analis JAVAFX)

Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi