Program Infrastruktur Trump Adalah Stimulus Tahap 4

0
53

JAVAFX – Dalam mengusung kebijakan umum New Deal, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Selasa (31/3), AS harus memulai program infrastruktur senilai $2 triliun yang juga akan menciptakan lapangan kerja.

Langkah ini akan menjadi fase selanjutnya dalam memerangi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 yang telah menyebar hingga ke seluruh dunia, dimana harus mengikuti langkah-langkah stimulus fiskal dan moneter.

Dalam tweetnya Trump menjelaskan bahwa “Dengan suku bunga Amerika Serikat saat ini yang berada di NOL, ini adalah waktu untuk melakukan RUU Infrastruktur yang telah lama ditunggu-tunggu. Bagi AS sangat besar dan mudah dalam memulai program Infrastruktur senilai $2 triliun karena kita hanya berfokus pada sector pekerjaan dan membangun kembali perekonomian di Negara kita.

Trump telah menggembar-gemborkan pembangunan kembali infrastruktur sepanjang masa jabatannya, tetapi gagasan itu tidak pernah mendapatkan daya tarik atau menghasilkan rincian.

Proyek-proyek yang didanai pemerintah, seperti yang dijalankan oleh Otoritas Lembah Tennessee, adalah ciri khas program New Deal Presiden Franklin Roosevelt selama Depresi Hebat, yang menyediakan pekerjaan yang dibayar pemerintah untuk proyek-proyek pembangunan ekonomi.

Data US CB Consumer Confidence untuk bulan Maret 2020, tercatat 120.0, setelah sebelumnya dilaporkan pada level index 130.7 dan konsensus pasar menyajikan level indeks 115.1

Data yang berdasarkan pada survey 5000 rumah tangga yang memberi tanggapan terhadap kondisi ekononi sekarang dan masa depan, termasuk ketersediaan tenaga kerja, kondisi usaha dan segenap situasi ekonomi.

Dengan tingkat kepercayaan konsumen yang juga menggambarkan tingkat kepercayaan financial merupakan indikator utama dari pengeluaran konsumen, yang memberi kontribusi terbesar pada keseluruhan aktivitas ekonomi.

Penurunan tingkat kepercayaan konsumen selama bulan Maret tersebut, nampaknya tidak terlepas dari wabah Covid-19 yang kian meluas jangkauan persebarannya, terutama di Amerika Serikat dengan tingkat infeksi berdasarkan data actual melebihi Cina.

Publikasi data  US  Chicago PMI untuk bulan Maret 2020, dilaporkan pada level indeks 47.8 setelah sebelumnya tercatat 49.0 dan estimasi 44.1

Data yang didasarkan pada survey terhadap manajer pembelian di wilayah Chicago juga merupakan indikator penting  yang merefleksikan kebugaran ekonomi. Di atas level indeks 50 mengindikasikan ekspansi dan di bawah level 50 bermakna kontraksi.