RBA Tahan Suku Bunga, Inflasi Australia Sudah Di Puncaknya?

0
164

Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga stabil pada hari Selasa, menandakan adanya jeda untuk siklus kenaikan suku bunga karena terlihat untuk mengamati dampak dari kebijakan moneter yang lebih ketat dan karena inflasi tampaknya cenderung sudah sampai puncak di negara tersebut.

RBA mempertahankan tingkat target Cash Rate di 3,60% setelah menaikkan suku bunga secara kumulatif 350 basis poin sejak awal 2022.

Bank sentral mengatakan sekarang sedang menunggu untuk mengamati efek penuh dari kenaikan suku bunga dan untuk mengukur prospek ekonomi Australia, sambil mencatat bahwa inflasi kemungkinan telah mencapai puncaknya. Inflasi indeks harga konsumen menurun selama dua bulan berturut-turut setelah mencapai level tertinggi selama 30 tahun sebesar 8,4% pada bulan Desember.

Dolar Australia turun 0,3% setelah keputusan RBA, mengingat suku bunga yang stabil membuat mata uang tersebut tampak kurang menarik untuk imbal hasil. Tetapi mengingat inflasi masih cenderung jauh di atas kisaran target bank 2% hingga 3%, RBA memperingatkan bahwa pengetatan kebijakan moneter mungkin masih dilakukan.

RBA memperkirakan inflasi harga barang akan melambat lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang, meskipun harga rumah yang keras kepala dan biaya utilitas yang lebih tinggi berarti inflasi hanya akan mencapai kisaran target bank pada pertengahan 2025.

RBA sebelumnya memberi isyarat bahwa mereka sedang mempertimbangkan potensi jeda dalam siklus kenaikan suku bunga, meskipun pasar terpecah mengenai apakah akan menaikkan suku bunga setidaknya sekali lagi di bulan April.

Pasangan mata uang AUDUSD turun hari ini terlihat koreksi dari pergerakan naik hari Senin kemarin. Penurunan sepertinya masih bisa berlanjut kearah 0.67250.