Trump Berencana Tarik Pasukan dari Somalia, Warga Khawatir

0
12

Anggota parlemen dan pejabat militer di Somalia mengatakan penarikan pasukan Amerika dari negara itu, yang menurut laporan diusulkan oleh Presiden Donald Trump, akan menjadi bencana.

Penarikan pasukan AS juga akan membuat Al Shabab dan kelompok-kelompok teroris lainnya menjadi smakin berani.

Anggota Komite Pertahanan di Majelis Tinggi Somalia, Senator Ahmed Hashi mengatakan usulan itu sama dengan “Amerika – di bawah Trump – mengabaikan Somalia pada saat kritis.” “Ketika negara ini sedang bersiap melangsungkan pemilihan umum dan masih kuatnya ancaman teroris, ini saat yang paling kritis di mana kami membutuhkan dukungan dari Amerika,” ujar Hashi kepada VOA.

“Bagi Somalia, penarikan pasukan Amerika berarti kemunduran.

Bagi teroris, ini dorongan moral,” ujarnya.

Pemilihan parlemen Somalia dijadwalkan berlangsung pada akhir Desember mendatang.

Sementara pemilihan presiden untuk sementara ini dijadwalkan berlangsung pada Februari 2021.

Surat kabar New York Times minggu ini melaporkan Presiden Trump berencana menarik hampir 700 personil militer Amerika yang membantu pelatihan dan misi kontra-terorisme di Somalia.

Laporan itu mengatakan Trump juga berencana memerintahkan pengurangan pasukan secara besar-besaran dari Afghanistan dan Irak.

Hashi, yang juga mantan pejabat militer senior Somalia, mengatakan penarikan mundur pasukan Amerika dari Somalia “akan menjadi pukulan hebat bagi Tentara Somalia.” Amerika juga kerap melancarkan serangan udara terhadap Al Shabab, yang dimulai sejak pemerintahan Presiden Barack Obama dan semakin meningkat sejak Trump menjabat pada 2017.

Menurut laporan New York Times itu, rencana penarikan pasukan dari Somalia mungkin tidak akan berlaku bagi pasukan Amerika yang ditempatkan di dekat Kenya dan Djibouti.

Kedua negara itu adalah pangkalan pesawat-pesawat nirawak yang kerap melakukan serangan udara.

Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Farmajo bulan lalu menyampaikan dukungan untuk mempertahankan pasukan Amerika di negara itu.

Ia mengatakan dukungan militer Amerika telah membuat negara itu berhasil melawan Al Shabab, dan menyerukan kemitraan keamanan berkelanjutan dan dukungan untuk membangun kapasitas negara itu.