7 Hal Penting Hari Ini

0
46
Famous Wall street and the building in New York, New York Stock Exchange with patriot flag

JAVAFX – Berikut ini adalah 7 (tujuh) hal penting yang perlu diketahui sebelum melakukan transaksi dihari Jumat (03/05) :

  1. Data Nonfarm Payroll akan menjadi pusat perhatian pasar. Diperkirakan akan tercipa setidaknya 181.000 pekerjaan disektor nonpertanian sementara tingkat pengangguran AS diperkirakan akan tetap pada kisaran 3,8%. Upah, komponen utama inflasi, diperkirakan akan naik, dengan pendapatan rata-rata per jam naik 0,3% untuk bulan itu, mendorong kenaikan tahun-ke-tahun menjadi 3,3%. Laporan pekerjaan diyakini dapat mendorong dolar AS lebih tinggi. Selain itu akan disusul dengan Data laporan pekerjaan oleh Institute of Supply Management (ISM) yang akan merilis indeks manajer pembelian non-manufaktur untuk April.
  2. Sejumlah pernyataan dari para pembuat kebijakan the Federal Reserve juga dijadwalkan akan dirilis sepanjang hari ini. Setelah rilisan data NFP, para pejabat yang akan berbicara adalah Gubernur Bank Sentral AS wilayah Chicago Charles Evans yang akan berbicara tentang ekonomi global. Sementara para bankir lain, termasuk Deputi Gubernur Bank Sentral AS Richard Clarida, Gubernur Bank Sentral AS wilayah New York John Williams, Gubernur Michelle Bowman, Gubernur Bank Sentral AS wilayah St. Louis James Bullard, Gubernur Bank Sentral AS wilayah San Francisco Mary Daly, Gubernur Bank Sentral AS wilayah Dallas Robert Kaplan dan Gubernur Bank Sentral AS wilayah Cleveland Loretta Mester – semua akan berpartisipasi dalam panel tentang “Strategi untuk Kebijakan Moneter” yang akan diadakan di Stanford, California. Sebelumnya, para di hari Rabu, Federal Reserve telah memberikan gambaran ketenagakerjaan sebagai salah satu alasan mereka bisa tetap bersabar dengan mengatakan bahwa kenaikan pekerjaan “rata-rata, dalam beberapa bulan terakhir, dan tingkat pengangguran tetap rendah.
  3. Bursa saham AS terseok menjelang pengumuman NFP, melanjutkan penurunannya. Indeks S&P 500 mundur dari rekor tertinggi setelah pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell yang menurunkan harapan akan penurunan suku bunga. Bursa saham memang terhimpit sejumlah faktor yang berpotensi melemahkannya termasuk dengan laporan bahwa pembicaraan perdagangan AS – China mungkin telah menemui jalan buntu. Namun artikel lengkap dari Global Times tidak separah judul berita yang menjadi fokus banyak orang tersebut. Hingga kini, baik AS dan China masih tetap berkomitmen untuk melakukan pembicaraan dan putaran pembicaraan berikutnya akan berlangsung di Washington minggu depan.
  4. Dolar AS bisa melangkah lebih lebar jika laporan Nonfarm Payroll, (NFP) yang kuat, sejumlah perkiraan akan terjadi penambahan minimal 185.000 pekerjaan baru dimana tingkat pengangguran stabil di 3,8 %. Indeks dolar bertahan di 97,814, beringsut menuju puncak dua tahun 98,33 yang disentuh pekan lalu. Zona Euro (ZE) tetap menjadi mata rantai terlemah, meskipun mereka telah menunjukkan sedikit keyakinan baru-baru ini, namun kita bisa melihat dalam perdagangan EURUSD bereaksi dengan laporan NFP, jika NFP meraih minimal pada angka pertengahan sebesar 200.000, EURUSD bisa turun ke 1,1050. Aussie tergelincir di bawah level psikologis $ 0,7000 ke level terendah sejak awal Januari. Hal ini tak lepas dari pernyataan Jerome Powell bahwa pelemahan inflasi AS baru-baru ini hanya disebabkan oleh faktor “sementara” saja.
  5. Harga emas tertahan di dekat posisi terendah tahun ini karena investor melepas harapan akan penurunan suku bunga FED lebih lanjut. Logam mulia mengalami kesulitan naik atas lonjakan indek bursa ke rekor tertinggi. Secara teknis, harga emas masih akan turun dalam perdagangan di akhir pekan ini. Paska penguatan sebelumnya hingga ke $1288 pada akhir pekan lalu, harga emas turun kembali dan semakin tertekan oleh pernyataan Powell. Harga emas diperdagangkan pada kisaran $1276.
  6. Harga minyak memperpanjang penurunannya secara mingguan hingga lebih dari 2% ditengah kekhawatiran bahwa kenaikan produksi A.S. akan mulai menghantam pasar minyak global. Harga minyak mentah AS turun 30 sen, atau 0,5%, menjadi $ 61,51, sementara minyak Brent turun 53 sen, atau 0,8%, menjadi $ 71,22. Data dari Lembaga Informasi Energi AS menunjukkan bahwa produksi minyak mentah AS mencapai rekor 12,3 juta barel per hari (bph) minggu lalu, naik sekitar 2 juta barel per hari dari tahun sebelumnya. EIA juga mencatat bahwa ekspor minyak mentah AS menembus 3 juta barel per hari untuk pertama kalinya tahun ini, menyebabkan kekhawatiran bahwa kenaikan tersebut dapat melebihi upaya pimpinan OPEC untuk mengurangi kelebihan pasokan global dan menyeimbangkan kembali pasar.
  7. Dari Eropa akan dikabarkan mengenai data Core Price Index, Inflasi. Peningkatan inflasi sebagai ukuran utama untuk kebijakan moneter ECB hadir beberapa hari setelah sebuah laporan yang menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi kawasan Euro secara tak terduga meningkat dua kali lipat pada kuartal pertama. Pasar meyakini bahwa ECB seharusnya tidak perlu mendesak membuat stimulus tambahan, terlebih mereka juga sudah menyatakan keyakinan bahwa ekonomi sedang stabil. Jika hasil yang lebih baik dari perkiraan, maka Euro akan terbantu untuk menguat kembali.(WK)