7 Hal Penting Hari Ini

0
40
New York, USA - October 26, 2008: The New York Stock Exchange building on Wall Street in Manhattan.

JAVAFX – Berikut ini adalah 7 (tujuh) hal penting yang perlu diperhatikan sebelum melakukan transaksi hari ini, Rabu (12/06/2019).

  1. Bursa saham AS turun dan berakhir lebih rendah. Hasil ini sekaligus menghentikan laju kenaikan Indek Dow Jones yang sebelumnya naik beruntun selama enam sesi perdagangan terkini. Para investor mencerna kembali putaran baru postur pada kebuntuan perundingan perdagangan AS – China di tengah tanda-tanda hadirnya kebijakan stimulus dalam ekonomi global. Laju Wall Street tersandung setelah otoritas Cina menerbitkan aturan bahwa pemerintah daerah bisa menerbitkan obligasi khusus sebagai upaya untuk mempercepat pembiayaan proyek-proyek besar.
  2. Harga minyak naik secara moderat dimana para pialang menimbang adanya ketidak pastian seputar keputusan OPEC dan sekutunya. Pelaku pasar memilih untuk menunggu data yang akan dirilis yang diperkirakan terjadi kenaikan pasokan minyak AS dalam sepekan terakhir. Dorongan kenaikan harga minyak melemah dimana pasar merasa gelisah menunggu kepastian kelanjutan program pemangkasan produksi OPEC dan sekutunya. Selain itu juga pasar masih diambangkan dengan ketidakpastian yang terus-menerus diatas ketegangan perdagangan AS-Cina. Harga merosot lebih lanjut setelah pemerintah AS merevisi turun perkiraan permintaan minyak global tahun ini sebesar 160.000 barel per hari.
  3. Harga emas naik dan memulihkan kerugian dari perdagangan sebelumnya. Para investor kembali melakukan risk aversion sehingga bursa saham AS melemah. Disisi lain, kekhawatiran pasar masih dibayang-bayangi dengan masalah Brexit dan kejelasan masa depan perundingan AS – China dalam mencari resolusi terkait perang dagang. Dengan sejumlah ketidak pastian ini, para pialang memilih untuk menahan diri dan membuat perdagangan dalam kisaran, sambil menunggu sentiment yang lebih jelas.
  4. Dolar AS turun sedikit karena para investor fokus pada perang dagang AS-China dan data ekonomi yang mengirimkan sinyal pertumbuhan, sementara Federal Reserve kemungkinan akan menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Mata uang safe haven ini berpeluang naik kembali setelah ketegangan yang sedang berlangsung antara AS dan China, berpotensi untuk membuat Donald Trump mengenakan tarif impor pada Jepang dan Eropa, sehingga menjadi beban sentimen mata uang mereka. Trump bajkan menuduh Eropa mendevaluasi mata uang tunggal zona euro dalam serangkaian cuitannya di Twitter yang juga menargetkan kebijakan moneter AS dengan serangan baru terhadap bank sentral AS. Pasar keuangan secara umum masih terombang-ambil oleh berita di seputar perang dagang.
  5. Menunggu data indek harga konsumen, PPI AS yang akan dirilis hari ini. Diperkirakan angkanya akan naik sebesar 0,1%. Jika terbukti demikian, maka akan menjadi kenaikan yang terkecil sejak Januari silam. Ini memberikanm gambaran bahwa biaya hidup masyarakat AS selama satu tahun terakhir ini melambat. Bahkan angkanya lebih rendah dari target inflasi sebesar 2%. Jika inflasi stabil sekitar 2%, The Fed akan memiliki lebih banyak waktu luang untuk menentukan kapan perlu menurunkan suku bunga. Selama ekonomi berkembang dengan kecepatan stabil dan perang perdagangan yang sedang berlangsung tidak membuangnya, bank sentral dapat bertahan.
  6. Bank Sentral Eropa bersedia untuk memotong suku bunga dan melanjutkan pembelian obligasi jika perlu, demikian isyarat dari dua pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa. Gubernur Bank Finlandia, Olli Rehn dan mitranya dari Slovakia, Peter Kazimir, mengatakan bahwa ECB siap untuk memerangi setiap pelambatan lebih lanjut yang mengancam untuk mencegah mereka mengembalikan stabilitas harga. Ekspektasi inflasi berbasis pasar untuk zona euro jatuh ke rekor terendah minggu lalu, meskipun bank sentral memperpanjang janjinya untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah. Rehn, merupakan kandidat kuat untuk menggantikan Presiden ECB Mario Draghi pada bulan November Dia juga mengatakan analisis ekonomi lembaga itu pada pertemuan kebijakan pekan lalu menunjukkan risiko eksternal terhadap kawasan euro tidak akan pudar dalam waktu dekat.
  7. Demonstrasi di Hong Kong menentang RUU Ekstradisi. Setelah bentrok dalam aksi demontrasi kemarin, hari ini para demonstran akan kembali melakukan aksinya. Demo yang dilakukan membuat bursa saham Hong Kong terseok. Protes datang pada waktu yang canggung untuk Beijing, hanya beberapa hari setelah peringatan 30 tahun pembantaian Lapangan Tiananmen dan beberapa minggu sebelum pertemuan puncak para pemimpin dunia di Tokyo, di mana Presiden Donald Trump dan Xi Jinping akan mencari dukungan untuk visi masing-masing. kepemimpinan dunia. Hang Seng turun lebih besar daripada penurunan di bursa saham Shang Hai. (WK)