Sunday, May 11, 2025
Home Blog Page 6260

Analisa Fundamental, 15 Mei 2017

0
Analisa Fundamental

JAVAFX – Pekan lalu, dolar AS masih berhasil membukukan kenaikan mingguan terhadap beberapa mata uang utama dunia meski harus rela ditutup lebih rendah pada hari Jumat pasca dirilisnya laporan inflasi dan penjualan ritel.

Dalam sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional menyebutkan bahwa pertumbuhan inflasi konsumen di wilayah AS mengalami kenaikan 0.2% di bulan April setelah turun 0.3% di bulan Maret. Sedangkan pada basis tahunan, pertumbuhan inflasi konsumen AS telah melambat dengan naik 2.2% di bulan April setelah naik 2.4% di bulan Maret.

Di waktu yang bersamaan, Biro Sensus melaporkan bahwa penjualan ritel di wilayah AS naik 0.4% di bulan April setelah naik 0.1% di bulan Maret. Akan tetapi, dalam basis tahunannya pertumbuhan penjualan ritel AS telah melambat, yang mana hanya naik 4.5% di bulan April setelah naik 5.2% di bulan Maret. Pada penjualan ritel di luar kategori kendaraan bermotor, telah mengalami kenaikan sebesar 0.3% di bulan April setelah naik 0.3% di bulan Maret.

Selang 90 menit kemudian, sebuah laporan resmi yang dirilis oleh University of Michigan melaporkan bahwa indeks sentimen konsumen AS telah mengalami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 97.7 di bulan April setelah 97.0 di bulan Maret.

Mengawali perdagangan minggu ke tiga di bulan Mei ini, atensi pasar dalam waktu dekat tengah tertuju kepada laporan hasil indeks manufaktur New York dan dilanjutkan dengan kebijakan moneter Bank Sentral Australia, pertumbuhan inflasi Inggris, dan pertumbuhan pasar properti AS pada hari Selasa besok.

Ekonomi Tiongkok Tumbuh Lebih Lambat

0
Berita Ekonomi Tiongkok

JAVAFX – Berita ekonomi yang dirilis pada hari Senin(15/05/2017), menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok sedikit melambat di sektor bisnis dan industri. Secara keseluruhan hasil industri, investasi aset tetap dan penjualan ritel di wilayah Tiongkok masih mengalami kenaikan, namun hasil data aktual terakhir masih lebih rendah dari hasil periode sebelumnya.

Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional menyebutkan bahwa hasil industri Tiongkok mengalami kenaikan sebesar 6.5% di bulan April setelah naik 7.6% di bulan Maret. Survei ekonom memperkirakan bahwa hasil industri Tiongkok akan naik sebesar 7.0% di bulan April.

Sedangkan Biro Statistik Nasional juga melaporkan bahwa investasi aset tetap di wilayah Tiongkok mengalami kenaikan 8.9% di bulan April setelah naik 9.2% di bulan Maret. Survei ekonom memperkirakan bahwa investasi aset tetap di wilayah Tiongkok akan mengalami kenaikan 9.1% di bulan April.

Sementara itu di waktu yang bersamaan juga, Biro Statistik Nasional melaporkan penjualan ritel di wilayah Tiongkok tengah mengalami kenaikan 10.7% di bulan April setelah naik 10.9% di bulan Maret. Survei ekonom memperkirakan bahwa penjualan ritel Tiongkok akan naik 10.6% di bulan April.

Gambar: explore.tandfonline

Hasil Industri Eropa Menurun di Bulan Maret

0
Berita Ekonomi AS

JAVAFX – Berita ekonomi di hari Jumat(12/05/2017), hasil industri di zona euro tengah mengalami penurunan pada bulan Maret dimana hasil tersebut diluar dari perkiraan ekonom.

Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Eurostat menyebutkan hasil industri zona euro tengah mengalami penurunan 0.1% di bulan Maret setelah alami penurunan 0.3% di bulan Februari. Survei ekonom memperkirakan bahwa hasil industri zona euro akan naik 0.3% di bulan Maret.

Sedangkan dalam basis tahunannya, hasil industri zona euro tengah mengalami kenaikan 1.9% di bulan Maret setelah alami kenaikan sebesar 1.2% di bulan Februari. Pasca dirilisnya data tersebut, pasangan EURUSD terpantau naik 0.03% di level 1.0865, EURJPY terpantau turun 0.18% di level 123.45, dan EURGBP terpantau naik 0.31% di level 0.8455.

Gambar: livemint

Sekilas Tentang Inflasi dan Suku Bunga

0

Inflasi dan Suku Bunga

Inflasi dan suku bunga sangat berkaitan, dan kerapkali merujuk pada ekonomi makro. Inflasi mengacu pada suku bunga, dimana harga untuk barang dan jasa naik. Di Amerika Serikat, suku bunga ditentukan oleh Federal Reserve (kadang-kadang disebut “Fed”). Secara umum, pada saat suku bunga lebih rendah, maka banyak orang bisa meminjam lebih banyak uang.

Akibatnya, konsumer punya lebih banyak uang untuk belanja, yang memicu ekonomi tumbuh dan inflasi meningkat. Kebalikan dari suku bunga yang lebih tinggi. Pada saat suku bunga naik, konsumer cenderung menabung karena bunga (tabungan) menjadi lebih tinggi.  Dengan pengeluaran yang lebih kecil dari pendapatan, sebagai dampak dari meningkatnya tabungan, maka ekonomi melambat  dan inflasi menurun.

Komite Federal Pasar Terbuka  atau The  Federal Open Market Committee (FOMC), bertemu delapan kali pada setiap tahun untuk meninjau kondisi ekonomi dan keuangan serta memutuskan kebijakan moneter. Kebijakan moneter mengacu pada pelbagai tindakan yang diambil yang berpengaruh pada tingkat ketersediaan biaya kredit dan uang.

Pada setiap pertemuan FOMC, target suku bunga jangka pendek ditentukan. Dengan menggunakan indikator ekonomi seperti Indeks Harga Konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI) dan producer price index (PPI) atau Indek Harga Produsen, Fed akan menentukan target suku bunga dengan tujuan menjaga ekonomi tetap dalam keseimbangan.

Dengan menetapkan target suku bunga naik atau turun, Fed berupaya untuk mencapai lapangan kerja secara maksimun, menstabilkan harga dan menstabilkan pertumbuhan ekonomi. Fed akan mendongkrak suku bunga guna mengurangi inflasi. Sebaliknya, Fed akan menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Para investor dan trader  selalu menyimak dengan jeli keputusan suku bunga dari FOMC, setelah setiap pertemuan FOMC (dari delapan kali pertemuan) satu pengumuman yang dirilis berkenaan dengan keputusan Fed untuk mendongkrak, menurunkan atau tidak mengubah suku bunga inti.

Tentu saja keputusan Fed mengenai suku bunga akan berimplikasi pada pasar keuangan dan komoditas, terutama pada saat Fed memutuskan untuk merubah suku bunga. Sebagai contoh, dollar AS biasanya menguat saat pasar forex merespon kenaikan suku bunga Amerika Serikat sesaat setelah dipublikasikan oleh Fed.

Gambar : forex-central.net

PDB Jerman Naik, Pertumbuhan Inflasi Bergerak Flat

0
Berita Ekonomi

Berita EkonomiJAVAFX – Berita ekonomi di hari Jumat(12/05/2017), pertumbuhan domestik bruto di wilayah Jerman mengalami kenaikan pada laporan awal di kuartal pertama, di tempat lain kondisi pertumbuhan inflasi Jerman sendiri sedang bergerak flat.

Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Destatis telah memperlihatkan bahwa pertumbuhan domestik bruto Jerman mengalami 0.6% di kuartal pertama setelah alami kenaikan sebesar 0.4% di kuartal empat. Survei ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan domestik bruto Jerman akan mengalami kenaikan sebesar 0.6% di kuartal pertama. Sedangkan dalam basis tahunannya, pertumbuhan domestik bruto Jerman tengah mengalami kenaikan 1.7% di kuartal pertama setelah naik 1.2% di kuartal empat.

Sementara itu, Destatis juga melaporkan bahwa pertumbuhan inflasi Jerman bergerak flat atau 0.0% di bulan April setelah naik 0.2% dibulan Maret. Pada basis tahunannya, pertumbuhan inflasi di Jerman telah naik 2.0% di bulan April setelah naik 1.6% di bulan Maret. Pasca dirilisnya data tersebut, pasangan EURUSD terpantau naik 0.08% di level 1.0871, EURJPY terpantau naik 0.02% di level 123.69, dan EURGBP terpantau naik 0.07% di level 0.8435.

Gambar: Forbes

Analisa Teknikal Komoditas, 12 Mei 2017

0
Analisa Teknikal Komoditas

GOLD :

analisa teknikal komoditas, GOLD

Meskipun secara general, perspektif teknikal bias bearish masih membekap jejak GOLD, sebagaimana terdeteksi pada grafik Daily, namun reaksi koreksi minor berpotensi mengusik resisten terdekat pada zona level 1237.74-1241.14. Pergerakan di atas 1241.14, akan membuka peluang GOLD membidik resisten kuat short term pada zona 1252.72-1256.55. Dominasi buyer di atas 1256.55 akan merubah perspektif bias bullish GOLD dengan target berikutnya 1271.04.

Jika skenario tersebut kandas, lalu GOLD tertekan di bawah level 1214.01, tekanan jual akan kian intensif dengan sasaran terdekat 1205.19-1200.00. Support kuat short term pada level 1194.88. Pergerakan di bawah level 1194.88, akan mempertajam perspektif bias bearish GOLD dengan sasaran lanjutan, 1180.48. Selama GOLD melaju di bawah 1256.55, entri sell menjadi pilihan realistis.

USOIL:

analisa teknikal komoditas, USOIL

Geliat USOIL pada grafik Daily, berpotensi menembus area 48.21. Jika sukses membuka kemungkinan mengusik resistensi 49.87-50.17. Dominasi buyer di atas 50.17 akan merubah perspektif teknikal USOIL menjadi bias bullish minor dengan sasaran berikutnya 51.20. Resisten kuat short term pada level 52.60-53.00.

Jika terjadi fase koreksi di bawah 46.95, cenderung tertekan menuju 46.13, lalu support 45.43. Pergerakan eksesif di bawah 45.43 berpotensi mengembalikan perspektif teknikal USOIL pada bias bearish dengan target menuju 43.73. Support kuat short term pada zona 43.20-41.63. Selama USOIL melaju di bawah 50.17, entri sell masih menjadi opsi terbaik.

Analisa Teknikal Forex, 12 Mei 2017

0
Analisa Teknikal Forex

EURUSD:

analisa teknikal forex, EURUSD

Pergerakan EURUSD pada grafik H4, nampak masih terbatas rentang transaksi antara 1.08509-1.08922. Penetrasi di atas 1.08922, berpotensi  naik minor dan menguji resisten berikutnya 1.09501, lalu 1.09957. Resisten kuat short term terletak pada zona level 1.10000-1.10205.

Sebaliknya, jika level 1.08509 tembus, test terdekat 1.08382 , lalu 1.08200. Support kuat short term pada zona support 1.08000-1.07768. Pergerakan di bawah 1.07768 akan mempertajam perspektif bias bearish EURUSD, dengan sasaran berikutnya 1.07292. Selama EURUSD bergerak konsisten di bawah 1.08922 entri sell menjadi opsi rasional.

GBPUSD:

analisa teknikal forex, GBPUSD

GBPUSD pada grafik H4, cenderung terkoreksi dengan sasaran awal lower channel line (1.28515) dan 1.28483. Penetrasi di bawah 1.28483 test terdekat 1.28297 dan area 1.28000. Support kuat short term pada level 1.27551. Support lanjutan, 1.27050.

Jika skenario tersebut gagal, lalu GBPUSD naik di atas 1.29000, berpotensi menguji resisten 1.29466, lalu resisten kuat short term pada zona 1.29866-1.30000. Intensitas buy di atas 1.3000 akan mempertegas perspektif bias bullish dengan target berikutnya 1.30503. Selama GBPUSD bergerak di atas 1.28515, entri buy menjadi opsi realistis.

AUDUSD:

analisa teknikal forex, AUDUSD

Kendati secara general penampilan AUDUSD pada grafik H4 dibingkai channel line menurun, namun reaksi koreksi minor berpotensi menguji  resisten kuat short term pada area 0.74374-0.74470 (upper channel line). Pergerakan di atas 0.74470, akan merubah perspektif teknikal AUDUSD menjadi bias bullish dengan target terdekat 0.75110, lalu 0.75552. Resisten lanjutan, 0.75854 hingga 0.76000.

Kegagalan skenario tersebut memungkinkan AUDUSD berbalik lagi dan menguji support terdekat 0.73280, lalu lower channel line (0.72866). Dominasi seller di bawah 0.72866 akan mempertegas bias bearish dengan sasaran berikutnya 0.72138 hingga 0.71447. Selama AUDUSD melaju di bawah 0.74470, entri sell merupakan pilihan rasional.

USDCHF:

analisa teknikal forex, USDCHF

Dalam dua hari terakhir sesi transaksi (Rabu-Kamis) kemarin, performa USDCHF nampak dalam fase konsolidasi meski cenderung tertekan dengan sasaran support terdekat 1.00434. Jika tembus membuka kemungkinan menuju support 1.00059. Support kuat short term pada zona 0.99636-0.99559.

Jika level 1.00434 mampu bertahan, dan USDCHF bergeliat naik serta menembus resisten 1.01182, berpotensi menguji resisten 1.01464. Resisten kuat short term pada level 1.01695. Selama USDCHF melaju konsisten di atas 1.00434, entri buy menjadi opsi realistis.

USDJPY:

analisa teknikal forex, USDJPY

Kendati jejak USDJPY masih diwadahi channel line naik, namun indikasi koreksi pada grafik H4 berpeluang mengusik lower channel line (113.360). Pergerakan di bawah 113.360 akan merubah perspektif USDJPY menjadi bias bearish minor dengan sasaran terdekat 113.000. Support kuat short term pada level  112.70-112.60.

Peluang mempertahankan ritme bias bullish mesti mampu melintasi area 114.360, lalu 114.700. Resisten kuat short term pada zonasi 115.200-115.495. Akselerasi USDJPY di atas 115.500 akan mempertegas bias bullish dengan target berikutnya 116.000. Selama USDJPY melaju di atas 113.360, entri buy tetap menjadi opsi rasional.

Analisa Fundamental, 12 Mei 2017

0
Analisa Fundamental

JAVAFX – Menyambut akhir pekan ini, pergerakan dolar AS masih dibayangi penguatan terhadap beberapa mata uang utama dunia meski sering kali menemukan hambatan yang menghalangi laju rally greenback.

Permintaan dolar AS untuk alami penguatan secara keseluruhan masih dipengaruhi oleh indikasi membaiknya kondisi pasar tenaga kerja yang dirilis pada minggu lalu. Sedangkan di sesi sebelumnya, laporan lain yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa angka klaim pengangguran tengah mengalami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 236K dari minggu sebelumnya sebanyak 238K. Hasil yang diperoleh tersebut juga berbeda dengan survey ekonom, dimana perkiraan awal angka klaim pengangguran AS akan naik, yang disesuaikan secara musiman menjadi 245K.

Di waktu yang bersamaan, laporan pertumbuhan inflasi AS tadi malam juga menjadi faktor tambahan yang memberikan momentum penguatan bagi dolar. Dalam sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja menyebutkan bahwa inflasi produsen tengah mengalami kenaikan 0.5% di bulan April setelah turun sebesar 0.1% di bulan Maret lalu.

Pada hari Jumat(12/05/2017), atensi pasar saat ini tengah berfokus kepada laporan penjualan ritel dan inflasi konsumen di wilayah AS. Laporan tersebut dijadwalkan akan rilis pada pukul 19.30 waktu Jakarta. Survei ekonom memperkirakan bahwa penjualan ritel AS akan mengalami kenaikan sebesar 0.6% di bulan April setelah mengalami penurunan 0.2% di bulan Maret. Sementara itu, pertumbuhan inflasi konsumen di AS, ekonom memperkirakan akan terjadi kenaikan sebesar 0.3% di bulan April setelah mengalami penurunan sebesar 0.3% di bulan Maret.

Atas hasil proyeksi yang dilakukan oleh ekonom tersebut, disinyalir akan mampu memberikan dampak baik kepada dolar AS sehingga mempersolid penguatan dalam sepekan. Akan tetapi, jikalau data fundamental ekonomi AS memperlihatkan perbedaan dengan yang diperkirakan sebelumnya, maka keuntungan yang dialami dolar AS dapat terpangkas.

Selanjutnya, laporan sentimen konsumen AS dijadwalkan rilis pada pukul 21.00 waktu Jakarta. Survei ekonom memperkirakan bahwa sentimen konsumen AS akan stabil di level 97.0 untuk bulan Mei dari 97.0 di bulan April lalu yang mana laporan ini akan memberikan dampak kepada pergerakan pasar forex maupun komoditas.

Analisa Teknikal Komoditas, 10 Mei 2017

0
Analisa Teknikal Komoditas

GOLD:

analisa teknikal komoditas, GOLD

Perspektif teknikal bias bearish masih erat membelenggu performa GOLD, sebagaimana termonitor pada grafik Daily dengan target awal, 1214.00, lalu 1205.19. Jika tembus 1205.19 berpotensi mengusik support berikutnya 1200.00. Support kuat short term pada level 1194.88, yang juga sebagai  zona antisipasi bullish reversal minor.

Fase koreksi akan mendapati resistensi kuat pada zona 1237.74-1241.14. Penetrasi di atas 1241.14, membuka peluang menguji resisten kuat short term pada area 1252.72 hingga trendline menurun, 1256.55. Dan selama GOLD melaju  di bawah level 1241.14 entri sell menjadi pilihan rasional.

USOIL :

analisa teknikal komoditas, USOIL

Setelah pada dua hari sesi transaksi terakhir (Senen-Selasa) kemarin USOIL meninggalkan jejak candlestick berpola doji, pada grafik H4 saat ini rentan tertekan lagi jika tembus di bawah level 45.50, berpotensi menguji ulang level 43.73. Support kritis pada lower channel line (43.50). Pergerakan di bawah 43.50 akan mempertajam perspektif bias bearish USOIL dengan target terdekat 42.86.

Sebaliknya, jika USOIL bereaksi naik minor di atas level 47.00, berpotensi menguji resisten kuat short term pada upper channel line (48.21) dan 48.73. Pergerakan di atas 48.73 akan merubah perspektif USOIL menjadi bias bullish dengan target terdekat, 49.70 hingga 50.17. Selama USOIL melaju di bawah 48.21 entri sell menjadi pilihan realistis.

Analisa Teknikal Forex,10 Mei 2017

0
Analisa Teknikal Forex

EURUSD :

analisa teknikal forex, EURUSD

Setelah mengalami tekanan jual yang intens pada hari Selasa (9 Mei 2017) kemarin, EURUSD pada grafik H4 berpotensi bergeliat minor dengan sasaran terdekat area 1.09400-1.09500. Penetrasi di atas 1.09500, membuka kans menguji area 1.10000. Resisten kuat short term pada level 1.12400.

Jika gagal, dan berbalik tertekan serta menembus level 1.08626, test berikut 1.08200, lalu support kuat short term, yang juga sebagai zona antisipasi bullish reversal minor. Pergerakan di bawah 1.07768 akan mempertegas perspektif bias bearish. Selama EURUSD bergerak di bawah 1.09500, entri sell menjadi opsi rasional.

GBPUSD:

analisa teknikal forex, GBPUSD

Setelah pada hari Selasa (9 Mei 2017) kemarin, GBPUSD meninggalkan jejak candlestick Daily berpola doji, performa GBPUSD pada grafik H4 nampak berpeluang menjaga ritme naik dengan sasaran terdekat upper channel line (1.30005). Pergerakan di atas 1.30005 akan memperkuat perspektif bias bullish dengan target terdekat, 1.30503, lalu 1.31000. Resisten kuat short term pada level 1.31500.

Fase koreksi akan menjumpai perlawanan ketat pertama pada level 1.28991. Support kuat short term pada lower chanenl line (1.28631). Support berikutnya adalah 1.28297. Pergerakan di bawah 1.28297 akan merubah perspektif teknikal GBPUSD menjadi bias bearish. Namun, selama GBPUSD bergerak di atas 1.28631 entri buy masih layak.

AUDUSD:

analisa teknikal forex, AUDUSD

Kendati belenggu bias bearish masih mendera AUDUSD, namun peluang koreksi cukup terbuka dengan perlawanan ketat pertama pada area 0.73973-0.74000. Jika break, test berikutnya 0.74370-0.74400. Resisten kuat short term terletak pada upper channel line (0.74730). Pergerakan di atas 0.74730 akan merubah perspektif teknikal AUDUSD menjadi bias bullish.

Jika skenario tersebut kandas, dan AUDUSD kembali tertekan serta menembus support 0.72866, akan mempertegas perspektif bias bearish dengan target berikutnya adalah 0.72138 hingga support kuat short term pada level 0.71447. Selama AUDUSD bergerak di bawah 0.74730, entri sell masih relevan.

USDCHF:

analisa teknikal forex, USDCHF

Dominasi buyer pada grafik Daily USDCHF hari Senin dan Selasa, memperkuat bias bullish, meski pada grafik H4 nampak mencuat fase koreksi minor dengan target awal 1.00482. Jika tembus membuka kans mengusik support 1.00059. Support kuat short term terletak pada zonasi 0.99636-0.99559. Support lanjutan, 0.99136 dan 0.98577.

Jika skenario tersebut kandas, lalu USDCHF kembali naik di atas 1.00898, test terdekat 1.01069-1.01182. Pergerakan di atas level 1.01182 akan mempertegas perspektif ekstensi bias bullish selanjutnya, dengan target berikutnya 1.01464 dan 1.01695. Selama USDCHF melaju konsisten di atas 1.00059 entri buy menjadi opsi rasional.

USDJPY:

analisa teknikal forex, USDJPY

Dua candlestick terakhir USDJPY pada grafik H4, terdeteksi berformasi bearish minor, sehingga ekstensi koreksi membuka kemungkinan menguji lower channel line ( 112.800). Jika tembus test berikutnya adalah zonasi support 112.197-112.000. Pergerakan di bawah 112.000 akan merubah perspektif teknikal USDJPY menjadi bias bearish dengan target terdekat 111.5000 dan 111.000.

Jika gagal, lantas USDJPY, berbalik lagi naik serta menerobos level 114.320, test berikutnya adalah upper channel line (114.500). Pergerakan di atas 114.500 akan memperkuat perspektif bias bullish dengan sasaran berikutnya, 115.000. Resisten kuat short term pada level 115.500. Dan selama USDJPY melaju di atas 112.800 entri buy menjadi opsi realistis.

Analisa Fundamental, 10 Mei 2017

0
Analisa Fundamental

JAVAFX – Nuansa rally yang dialami oleh dolar AS masih terus berlanjut sejak awal pekan ini, ketika atensi pasar tengah berfokus kepada hasil pidato Bank Sentral Eropa nanti malam.

Dolar AS semakin mempersolid keuntungan ketika isu kenaikan suku bunga The Fed semakin dekat. Di sesi sebelumnya, beberapa majorcurrencies telah didominasi penguatan dolar AS. Bayang – bayang spekulasi kenaikan suku bunga di wilayah AS telah dipicu oleh pertumbuhan pasar tenaga kerja yang bergerak positif di bulan April.

Tepat pada hari Jumat lalu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa pertumbuhan lapangan pekerjaan AS mengalami kenaikan sebanyak 211K di bulan April setelah naik 79K di bulan Maret. Hasil tersebut juga melampaui perkiraan ekonom yang sebelumnya diperkirakan naik sebanyak 194K. Terkait dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan AS yang mengalami peningkatan tajam di bulan April lalu, hal tersebut telah berhasil dalam menurunkan tingkat pengangguran menjadi 4.4% di bulan April dari 4.5% di bulan Maret. Sedangkan, di waktu yang bersamaan Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan bahwa pertumbuhan upah mengalami kenaikan sebesar 0.3% di bulan April setelah naik 0.1% di bulan Maret lalu.

Di sisi lain, pergerakan euro yang sempat menguat pasca terpilihnya Emmanuel Macron sebagai Presiden Perancis harus kembali tunduk terhadap penguatan dolar AS. Detik – detik terpilihnya Macron, pasangan EURUSD sempat bergerak menyentuh level 1.09987. Namun, sentimen pasar berbalik dan justru menenggelamkan euro untuk ditutup pada level 1.09228.

Sementara itu, pidato dari Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan berlangsung pada pukul 19.00 waktu Jakarta. Pidato tersebut digelar dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat Belanda guna mengkaji dampak lebih lanjut atas kebijakan moneter yang dianut oleh Bank Sentral Eropa saat ini. Sedangkan laporan harga impor AS dijadwalkan rilis pada pukul 19.30 waktu Jakarta. Survei ekonom memperkirakan bahwa harga impor AS akan mengalami kenaikan 0.2% di bulan April, berdasarkan data yang ditarik dari forexfactory.

Mengapa Mata Uang Lain Melawan Dollar AS

0

Pengantar 

Mata uang selalu diperdagangkan berpasangan, karena nilai masing-masing mata uang diukur terhadap mata uang lainnya, menghasilkan tingkat pertukaran untuk pasangan mata uang.

Selanjutnya, sebagian besar mata uang utama ditransaksikan terhadap dollar AS, karena berbagai alasan historis yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

Pengaruh Bretton Woods

Alasan utama mengapa sebagian perdagangan mata uang di pasar forex melawan dollar AS, kembali pada perjanjian Bretton Woods yang dibuat menjelang akhir Perang Dunia Kedua.

Setelah perang global yang menghancurkan, Amerika Serikat adalah satu-satunya negara besar yang muncul relatif kuat secara ekonomi setelah konflik mahal, dibandingkan dengan negara-negara penting lainnya di dunia.

Meskipun proposal untuk menciptakan mata uang cadangan global yang netral yang disebut bancor, namun akhirnya dollar AS yang dipilih sebagai mata uang cadangan dunia pada konferensi Bretton Woods yang digelar di New Hampshire tahun 1944, tepat sebelum akhir perang.

Ketika diimplementasikan pasca perang, sistem nilai tukar tetap  Bretton Woods ini mematok mata uang utama dunia terhadap dollar AS, yang pada saat itu masih menggunakan standar emas, dan menetapkan harga emas sebesar $35 per ounce.

Setelah tahun 1971, ketika Presiden AS, Richard Nixon secara sepihak menghentikan konvertibilitas dolar AS terhadap emas, hampir semua negara kecuali Swiss, mengeluarkan standar emas de facto tersebut. Meski Swiss juga pada akhirnya menghentikan konvertibilitas Franc Swiss terhadap emas pada tahun 2000.

Semua Pasangan Mata Uang Utama Dikutip Pada Dollar AS

Tujuh pasangan mata uang yang paling aktif ditransaksikan saat ini, diperdagangkan  di pasar valuta asing, juga dikenal sebagai semua mata uang utama yang ditransaksikan terhadap dollar AS.

Berikut ini pasangan mata uang yang diorder berdasarkan besaran volume perdagangan, antara lain:

  • Euro, EU dengan dollar AS : EUR/USD
  • Dollar AS versus Yen Jepang : USD/JPY
  • Pound Sterling Inggris versus Dollar AS : GBP/USD
  • Dollar AS versus Franc Swiss : USD/CHF
  • Dollar Australia versus Dollar AS : AUD/USD
  • Dollar AS versus Dollar Kanada : USD/CAD
  • Dollar Selendia Baru versus Dollar AS : NZD/USD

Sebagaimana disebutkan di atas, dollar AS secara historis merupakan mata uang yang paling aktif diperdagangkan dalam perannya sebagai mata uang cadangan utama di dunia. Dan dollar AS terus menjadi penting, dengan lebih dari 86% dari semua transaksi forex, masih melibatkan dollar AS.

Sebagian pasangan mata uang utama dan hampir semua pasangan mata uang minor dikutip dengan dollar AS, sebagai mata uang dasar, seperti USD/JPY, USD/CAD dan USD/CHF.

Selanjutnya, pasangan mata uang dimana dollar AS berlaku sebagai mata uang kontra, seperti EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD dan NZD/USD menggunakan mata uang negara bersangkutan sebagai patokan mata uang dan juga kutipan pada pasangan mata uang tersebut  disebut terkadan disebut sebagai tarif tidak langsung.

Penjelasan Pasangan Mata Uang Utama Tertentu

Setiap pasangan mata uang memiliki beragam karakteristik dan berlaku sebagai instrument transaksi yang unik. Maka, sebelum kita memperdagangkan suatu pasangan mata uang, mestinya melakukan riset terlebih dulu pada setiap pasangan mata uang utama.

Berikut ini adalah penjelasan singkat tiap pasangan mata uang utama

  • EUR/USD: EUR/USD merupakan teratas dalam volume yang diperdagangkan di pasar forex, dan pasangan mata uang ini berkontribusi lebih dari 27% dari seluruh volume perdagangan forex harian berdasarkan pada catatan Bank for International Settlements atau BIS. Negara-negara Eurozone yang menyatukan mata uang bersama menjadi Euro, membuat ekonominya (PDB Eurozone) paling besar di dunia dengan Amerika Serikat menempati urutan kedua.
  • USD/JPY: Dollar Yen berkontribusi lebih dari 13% dari volume total transaksi harian di pasar forex dan merupakan pasangan mata uang yang paling aktive kedua yang ditransaksikan. Sementara, sebagai negara kecil, ekonomi Jepang  (PDB) merupakan peringkat ketiga terbesar di dunia dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai dua mitra terbesar bagi Jepang.
  • GBP/USD : pound sterling Inggris versus dollar AS yang kerap disebut dengan The Cable sejak awal 1800-an, merupakan pasangan mata uang paling aktive ketiga dengan volume total transaksi harian di pasar forex sebesar 13%, dan Inggris menempati urutan keenam PDB terbesar. Pasangan mata uang GBP/USD dikenal sangat rentan dan sensitife dalam pola pergerakan swing high dan low, sehingga tidak disarankan bagi trader pemula.
  • USD/CHF :Masih dianggap sebagai mata uang safe haven, karena konvertibilitasnya yang dulu terhadap emas sangat berpengaruh , meski telah dihentikan pada tahun 2000. Swiss Franc sekarang hanya menyumbang 5% dari total volume transaksi harian di pasar forex. Alasan mata uang tersebut mengikuti ISO 4217 dengan simbol CHF yang berasal dari nama latin lama Swiss : Confederation Helvetia Franc.
  • AUD/USD : Pasangan mata uang ini memberi nilai Dollar Australia terhadap Dollar AS, yang dijuluki Aussie. Perdagangannya erat dengan pasar komoditas karena ekonomi Australia terutama didasarkan pada ekonomi berbasis pada eksport sumber daya alam. Perekonomian Australia adalah terbesar ke-13 di dunia dengan mitra dagang utama adalah China, yang membeli sebagian besar eksport Australia
  • USD/CAD : Mata uang terkait komoditas lainnya, Dollar AS versus nilai tukar Dollar Kanada cenderung sensitif terhadap pergerakan harga minyak mentah, karena Kanada sebagai pengekspor minyak mentah dan Amerika Serikat sebagai pengimport minyak mentah.
  • NZD/USD : Juga terkadang ditransaksikan berbarengan dengan harga komoditas, Dollar Selendia Baru versus Dollar AS atau dijuluki Kiwi, telah menjadi pasangan mata uang yang populer di kalangan spekulan untuk diperdagangkan, meskipun faktanya Selendia Baru memiliki ekonomi yang agak kecil.

Dari berbagai sumber

Sumber gambar :forexing24

Analisa Teknikal Komoditas, 9 Mei 2017

0
Analisa Teknikal Komoditas

GOLD :

analisa teknikal komoditas, GOLD

Candlestick Daily hari Senin (8 Mei 2017) untuk jejak GOLD, nampak berpola inverted hammer, yang mengindikasikan peluang koreksi terbuka dengan syarat awal menembus level high inverted hammer (1236.39), test beriktunya 1237.74 dan 1241.14. Penetrasi di atas 1241.14 membuka GOLD menguji zonasi resisten kuat short term pada level 1252.74-1256.55. Keduanya juga sebagai zona antisipasi terjadinya bearish reversal. Pergerakan di atas 1265.55 akan merubah perspektif teknikal GOLD menjadi bias bullish.

Jika skenario tersebut gagal, lantas GOLD kembali tertekan dan menembus lower channel line (1216.64) akan mempertajam perspektif bias bearish dengan sasaran berikutnya adalah 1194.88, lalu level 1180.48. Selama GOLD melaju di bawah 1256.55, entri sell menjadi opsi rasional.

USOIL :

analisa teknikal komoditas, USOIL

Setelah candlestick hari Jumat lalu berpola hammer yang mengindikasikan pola bullish reversal minor, namun candlestick pada hari Senin (8 Mei 2017) jejak USOIL diakhiri dengan pola doji, yang mengindikasikan fase konsolidasi dan berimbangnya seller dan buyer. Jika level low  doji (45.70) tembus hari ini, maka USOIL rentan kembali tertekan dengan sasaran berikutnya zonasi support 4373-42.86. Pergerakan di bawah 42.86 akan mempertegas perspektif bias bearish USOIL dengan sasaran berikutnya membidik area 39.65.

Sebaliknya, jika level high doji (46.95) tembus hari ini, berpeluang mengusik zonasi resisten kuat pada level 48.21-48.73. Kedua level tersebut juga sebagai area antisipasi bearish reversal minor. Pergerakan di atas 48.73 akan merubah perspektif teknikal USOIL menjadi bias bullish minor dengan sasaran berikutnya 50.17 dan 50.20. Resisten kuat medium-term pada area 52.60 hingga upper channel line (53.02).

Analisa Fundamental, 9 Mei 2017

0
Analisa Fundamental

JAVAFX – Menguatnya keyakinan bahwa kenaikan suku bunga yang dilakukan pejabat The Fed di bulan Juni mendatang terus membayangi penguatan dolar AS pada pekan ini. Optimisme tersebut telah dipengaruhi atas kondisi pasar tenaga kerja AS yang mengindikasikan pertumbuhan positif di bulan April lalu.

Akibat dari indikasi pemulihan ekonomi tersebut, para investor melihat adanya momentum kenaikan greenback dalam jangka pendek. Tingginya permintaan dolar AS dikalangan para investor juga tidak terhindarkan. Di sesi sebelumnya, greenback berhasil membukukan kenaikan terhadap beberapa mata uang utama dunia dalam mengawali perdagangan minggu ini.

Tepat pada hari Jumat kemarin, Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa pertumbuhan lapangan pekerjaan AS mengalami kenaikan sebanyak 211K di bulan April setelah naik 79K di bulan Maret. Hasil tersebut juga melampaui perkiraan ekonom yang sebelumnya diperkirakan naik sebanyak 194K. Terkait dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan AS yang mengalami peningkatan tajam di bulan April lalu, hal tersebut telah berhasil dalam menurunkan tingkat pengangguran menjadi 4.4% di bulan April dari 4.5% di bulan Maret. Sedangkan, di waktu yang bersamaan Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan bahwa pertumbuhan upah mengalami kenaikan sebesar 0.3% di bulan April setelah naik 0.1% di bulan Maret lalu.

Di sisi lain, pergerakan euro yang sempat menguat pasca terpilihnya Emmanuel Macron sebagai Presiden Perancis harus kembali tunduk terhadap penguatan dolar AS. Detik – detik terpilihnya Macron, pasangan EURUSD sempat bergerak menyentuh level 1.09987. Namun, sentimen pasar berbalik dan justru menenggelamkan euro untuk ditutup pada level 1.09228.

Sementara itu, dalam menghadapi perdagangan Selasa(09/05/2017), Departemen Keuangan Austalia dijadwalkan akan merilis Anggaran Tahunan pada pukul 16.30 waktu Jakarta, yang mana dinilai memiliki dampak terhadap pasar forex khusunya Aussie dolar. Peristiwa penting lainnya, laporan lowongan pekerjaan di luar industri pertanian AS dijadwalkan hadir pada pukul 21.00 waktu Jakarta. Ekonom memperkirakan bahwa  JOLTS Job Opening akan mengalami kenaikan sebanyak 5.67 juta di bulan Maret setelah naik 5.74 di bulan Februari. Data tersebut diproyeksikan memiliki dampak yang cukup besar terhadap pergerakan pasar forex maupun pasar komoditas.