IHSG diproyeksikan melemah, terdampak rilis risalah bank sentral AS

0
20

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diproyeksikan melemah usai rilis risalah bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).

IHSG dibuka melemah 14,02 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.836,18.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,39 poin atau 0,24 persen ke posisi 974,12.

“Dengan mempertimbangkan sentimen bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak melemah,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Bursa AS ditutup cenderung melemah pada Rabu (16/2) kemarin di mana Indeks Dow Jones turun 0,2 persen, Indeks Komposit Nasdaq melemah 0,1 persen, dan Indeks S&P500 relatif datar.

The Fed baru saja merilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC yang mengindikasikan bahwa The Fed akan segera menaikkan suku bunga, yang diperkirakan pada Maret mendatang dan mengurangi asetnya.

Investor cukup menyambut baik risalah tersebut karena tidak memberikan indikasi apapun bahwa The Fed akan memberlakukan kebijakan suku bunga yang lebih agresif dari yang sudah diperkirakan sebelumnya.

Selain risalah pertemuan The Fed, data penjualan ritel AS periode Januari 2022 yang dirilis kemarin juga menunjukkan kenaikan 3,8 persen, lebih baik dari data Desember yang minus 2,5 persen maupun ekspektasi konsensus (naik 2 persen).

Sementara itu imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke level 2,05 persen dan indeks dolar AS turun ke level 95,8.

Di sisi lain, pasar komoditas terpantau bergerak cenderung menguat pada Rabu (16/2).

Harga nikel naik 0,4 persen menjadi 23.967 dolar AS per ton dan harga minyak naik 1,7 persen ke level 93,7 dolar AS per barel.

Sedangkan harga emas naik 0,8 persen menjadi 1.872 dolar AS per troy ounce, batu bara turun 1,5 persen ke level 236 dolar AS per ton, dan CPO turun 0,9 persen ke level 5.608 ringgit per ton.

Dari domestik, sentimen datang dari penambahan 64.718 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada Rabu (16/2), melewati puncak kasus gelombang kedua lalu, dengan positivity rate sebesar 18,6 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 136,69 poin atau 0,5 persen ke 27.323,71, Indeks Hang Seng naik 76,52 poin atau 0,31 persen ke 24.795,42, dan Straits Times meningkat 12,8 poin atau 0,37 persen ke 3.452,1.