Investor Berpaling Ke Dolar, Emas Akhiri Kenaikannya

0
34

JAVAFX – Harga Emas berakhir dengan kerugian karena kenaikan di bursa saham dan penguatan dolar AS. Hal ini  membantu mengurangi daya tarik logam mulia sebagai aset surgawi, setidaknya dalam jangka pendek. Harga untuk kontrak pengiriman bulan Februari di bursa Comex turun $ 4, atau 0,3%, ke $ 1.285,90 per troy ons.

Sentimen turun juga terbangun dari kekecewaan investor yang memalingkan pilihan dari kontrak bulan Februari ke April, setelah emas dalam perdagangan di bursa berjangka untuk kontrak tersebut gagal memenuhi harapan. Investor berharap harga emas untuk kontrak Februari bisa sampai ke $1300 per troy ons.

Dalam perdagangan Selasa (08/01) indek Dow Jones naik setelah perdagangan emas berjangka berakhir. Aksi beli yang dilakukan investor menjadikan tren harga naik dan mencatatkan kemenangan untuk ketiga sesi berturut-turut. Kepercayaan diri investor pulih seiring dengan harapan tinggi atas hasil pembicaraan perdagangan antara AS – China di Beijing.

Penguatan Dolar AS kembali, menjadi sentiment dominan yang membuat harga emas terpelanting. Indek Dolar AS naik 0,3% ke 95,917, membungkam permintaan logam dihari Selasa. Melembutnya dolar AS pada sesi perdagangan sebelumnya telah menjadi latar belakang harga emas naik pada akhir tahun 2018.

Komoditas dengan harga dalam dolar sering kali pergerakan harganya berlaku secara terbalik dengan dolar AS. Mengingat pergerakan dalam unit Dolar AS. dapat memengaruhi daya tarik komoditas tersebut kepada pemegang mata uang lainnya.

Meski mengalami koreksi, keyakinan akan harga emas untuk menguat kembali masih terjaga. Ada panjangan bahwa pasar ekuitas masih memendam volatilitas yang berpotensi meningkatkan resiko. Naiknya derajat resiko ini, menjadi potensi pembuka kenaikan harga emas lebih lanjut.

Harapan naiknya harga emas dimasa depan juga bersumber dari meningkatnya permintaan investasi di komoditas ini sebagai akibat kegelisahan pasar ekuitas saat ini. Dipercayai bahwa tren ini akan semakin kuat menyusul tanda-tanda penguatan resesi.

Kembalinya permintaan logam mulia sebagai aset safe-haven, melunakkan hubungan emas yang ketat dengan dolar AS. Pergerakan harga akan menjadi lebih bebas dan kurang bergantung pada kebijakan moneter AS dan menempatkan pemulihan pada pijakan yang lebih solid.

Dengan kata lain, pilihan investasi investor untuk mencari safe haven, beralih ke mode komoditas dari mode mata uang. Dimana pada akhirnya harapan melihat harga emas disekitar harga $1.300 masih terjaga dalam kwartal pertama tahun ini dan setidaknya bisa ke $1.350 didalam tahun ini. (WK)