Thursday, May 15, 2025
Home Blog Page 6262

Buyer Dorong GOLD Dekati Level 1291.89-1295.40

0
Analisa Teknikal Komoditi

GOLD:

analisa teknikal komoditas, GOLD

Dominasi buyer nampak masih kental mewarnai pergerakan GOLD, sebagaimana tersaji pada grafik H4 dengan target terdekat mendobrak area resisten 1291.89-1295.40. Jika sukses membuka peluang menyapa level 1300.00. Resisten kuat short term pada area 1304.65-1307.86. Resisten lanjutan, 1316.67-1319.54.

Fase koreksi akan menjumpai support awal pada area 1277.68-1274.00. Kedua level tersebut juga sebagai zona antisipasi bullish reversal. Pergerakan di bawah 1274.00, akan membuka kemungkinan GOLD tertekan menuju support kuat minor pada area 1266.81-1265.15. Support kuat short term pada area 1252.80-1250.00.

Tendensi Menurun Masih Bayangi USOIL:

Setelah tiga candlestick terakhir pada grafik H4 gagal menembus area 47.60, USOIL nampak masih dibayangi tekanan jual dengan support awal 46.75. Jika tembus memungkinkan tergelincir menuju support krusial, 45.90. Pergerakan  di bawah 45.90 akan mempertegas perspektif bias bearish USOIL dengan sasaran berikutnya adalah area support 45.50-45.27. Support kuat short term pada area 44.07-43.73.

Peluang USOIL untuk memperbarui posisinya dipersyarati dengan kemestian mendobrak level 47.60, lalu 48.00. Pergerakan di atas 48.00 akan menjadi titik pijak USOIL menguji resisten 48.46. Resisten kuat short term pada area 49.01-49.15.

Dolar AS Masih Dibayangi Tekanan, Pasar Nantikan RBA Minutes

0

JAVAFX – Dolar AS masih bergerak dibawah bayang – bayang pelemahan meski sempat membukukan kenaikan tipis di sesi sebelumnya. Indeks dolar AS, yang merupakan acuan performa greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia telah berhasil ditutup naik pada level 96.75 setelah dibuka pada level 96.67.

Akibat adanya indikasi hambatan pemulihan ekonomi, tampak terlihat bahwa upaya dolar AS untuk membatasi penurunan mingguan yang tercatat pada pekan lalu akan menjadi sangat sulit. Sebab, sentimen pasar melihat kemungkinan kecil atas harapan The Fed dalam menaikan suku bunga pada pertemuan FOMC di bulan Juni ini.

Secara singkat, indikasi adanya hambatan pertumbuhan ekonomi AS terlihat dari sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja yang melaporkan bahwa pertumbuhan lapangan pekerjaan AS diluar sektor pertanian telah tumbuh sebanyak 138K di bulan Mei. Bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan ini ternyata masih lebih rendah dari periode sebelumnya, dimana lapangan pekerjaan AS telah tumbuh sebanyak 174K.

Meski laju pertumbuhan telah melambat, tingkat pengangguran AS justru memperlihatkan hasil positif dengan mengalami penurunan sebesar 0.1% yang disesuaikan secara musiman menjadi 4.3% pada periode bulan Mei. Selain itu, untuk laju pertumbuhan upah pekerja di AS juga tampak stabil dengan bertahan naik sebesar 0.2% di bulan Mei setelah naik 0.2% di bulan April. Di waktu yang bersamaan, laporan resmi lainnya yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi memperlihatkan bahwa kondisi defisit neraca perdagangan AS tengah dilanda pembekakan, yang disesuaikan secara musiman menjadi -47.6B di bulan April.

Di tempat lain, pergerakan harga emas di hari kedua minggu ini masih memiliki kesempatan untuk mempersolid keuntungan yang terjadi pada pekan lalu. Di sesi sebelumnya, emas berjangka kontrak Agustus telah ditutup menguat di level $1.282.70 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk pergerakan minyak WTI kontrak Juli ditutup turun pada level $47.40 per barel di NYMEX, AS.

Hari ini(6/6/2017), atensi pasar tengah berfokus kepada laporan pertemuan kebijakan Bank Sentral Australia yang dijadwalkan rilis pada pukul 11.30 WIB. Laporan kebijakan tersebut juga diiringi dengan sebuah pernyataan dari Gubernur Bank Sentral untuk memaparkan kondisi ekonomi domestik secara keseluruhan.

EURUSD Bidik Level 1.13000

0

EURUSD :

analisa teknikal forex, EURUSD

Performa EURUSD pada grafik H4 berpotensi menembus level 1.13000. Pergerakan di atas 1.13000 akan memperkuat perspektif bias bullish EURUSD dengan sasaran berikutnya adalah 1.13323 dan upper channel line 1.13666. Resisten lanjutan, 1.14000 dan 1.14278.

Support pertama pada level 1.12321, lalu support kuat short term pada area 1.12000-1.11700. Pergerakan di bawah 1.11700 akan merubah perspektif EURUSD menjadi bias bearish dengan support berikutnya, 1.11085.

Symetrical Triangle Bayangi Jejak GBPUSD :

analisa teknikal forex, GBPUSD

Jejak GBPUSD nampak masih terentang pada pola symetrical triangle, kendati peluang naik tetap terbuka dengan target awal menembus upper symmetrical triangle line (1.29500). Jika tembus akan memantik GBPUSD mengusik area resisten 1.29879-1.30000. Resisten kuat short term pada area 1.30332-1.30470.

Sebaliknya, jika GBPUSD tertekan di bawah lower symmetrical triangle line (1.28805), rentan terpelanting menuju support 1.28452, lalu 1.28002. Support kuat short term terletak pada level 1.27670.

Geliat AUDUSD Masih Terbentur Area 0.75000-0.75162 :

analisa teknikal forex, AUDUSD

Geliat naik AUDUSD pada grafik H4 nampak membentur area resisten 0.75000-0.75162. Dan jika candlestick aktual terkoreksi di bawah 0.74456, test selanjutnya support kuat minor pada area 0.74239-0.74156, yang juga sebagai zona antisipasi bullish reversal. Pergerakan di bawah 0.74156, akan menjadi titik picu menuju 0.74000, lalu 0.73727. Support kuat short term terletak pada lower channel line (0.73500) dan 0.73300.

Jika skenario tersebut gagal, lantas AUDUSD sukses memantul naik dan menembus 0.75162 akan mempertegas perspektif bias bullish dengan target terdekat area resisten 0.75457-0.75554. Resisten lanjutan pada level 0.75831. Resisten kuat short term pada level 0.76000-0.76102.

USDCHF Terus Menukik:

analisa teknikal forex, USDCHF

 Dibingkai dengan channel line menurun pada grafik H4, USDCHF masih mengindikasikan bergerak melandai dengan sasaran terdekat, 0.96000. Jika tembus test selanjutnya adalah lower channel line (0.95490). Pergerakan eksesif di bawah 0.95490 akan mempertegas perspektif  bias bearish USDCHF dengan target berikutnya adalah 0.95009 dan 0.94435.

Fase koreksi akan menjumpai resistensi awal pada upper channel line (0.96636). Pergerakan di atas 0.96636, memungkinan USDCHF mengusik resisten  0.97000-0.97180, lalu 0.97600.  Resisten kuat short term pada area 0.98070-0.98200.

USDJPY Bergerak di Bawah Level 110.000 :

analisa teknikal forex, USDJPY

Setelah sukses menerobos lower channel line pada grafik H4, USDJPY terus tertekan di bawah 110.000 dan target terdekat berikutnya adalah level 109.481. Jika tembus membuka kans mengusik area support 109.138-109.000.Support kuat short term pada area 108.829-108.729.

Fase koreksi akan bersua dengan resistentensi awal pada level 110.000 dan 110.205. Pergerakan di atas 110.205 akan membuka potensi menguji resisten kuat minor pada area 110.714-111.000. Resisten kuat short term pada upper channel line (111.445).

Pasar saham Spanyol ditutup turun 0,19 persen

0

Madrid (ANTARA News) – Indeks acuan pasar saham Spanyol, Ibex-35, ditutup lebih rendah pada Senin (5/6), turun 0,19 persen menjadi 10.884,70 poin, dari 10.905,90 poin pada Jumat (2/6).

Saham Banco Popular memimpin penurunan dengan kehilangan 18,16 persen, diikuti oleh Mediaset, IAG, DIA, Melia Hotels dan Indra A yang masing-masing turun 3,09 persen, 2,03 persen, 1,11 persen, 1,08 persen dan 0,93 persen.

Di sisi lain, saham Acciona memimpin kenaikan dengan bertambah 0,80 persen, diikuti oleh Iberdrola, ACS, Tecnicas Reunidas, Bankia dan Endesa yang masing-masing naik 0,63 persen, 0,49 persen, 0,44 persen, 0,41 persen dan 0,39 persen.

Sementara itu, premi risiko Spanyol ditutup pada 128 poin dan suku bunga obligasi 10-tahun Spanyol berakhir di 1,56 persen, demikian Xinhua.

(UU.A026)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017




Ketegangan geopolitik dorong emas berjangka meningkat

0

Chicago  (ANTARA News) – Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena ketegangan geopolitik terus mendorong permintaan pasar “safe haven” untuk logam.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus, melonjak 2,5 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi menetap di 1.282,7 dolar AS per ounce.

Harga emas bertahan di level tertinggi enam minggu, karena pasar global mempertimbangkan serangan teroris akhir pekan di London serta investor menunggu hasil pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) dan pemilihan umum Inggris pekan ini.

Harga, berdasarkan kontrak paling aktif, juga berada pada tingkat terbaik dalam enam minggu pada Jumat (2/6), dan naik sekitar satu persen dalam sepekan, karena angka pertumbuhan pekerjaan AS pada Jumat (2/6) jauh di bawah perkiraan untuk kenaikan yang kuat pada Mei.

Data ekonomi AS yang dirilis pada Senin (5/6) juga bervariasi. Sebuah laporan pemerintah menunjukkan bahwa produktivitas perusahaan-perusahaan Amerika dan karyawan mereka tidak berubah dalam tiga bulan pertama tahun ini, malah menurun pada tingkat tahunan 0,6 persen.

Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks non manufaktur turun 0,6 poin menjadi 56,9 persen pada Mei, sementara Departemen Perdagangan melaporkan bahwa pesanan pabrik turun 0,2 persen pada April.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 5,6 sen atau 0,32 persen, menjadi ditutup pada 17,581 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 4,2 dolar AS atau 0,44 persen, menjadi menetap di 957,6 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

(UU.A026)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017




Dolar AS bervariasi terhadap mata uang utama linnya

0

New York  (ANTARA News) – Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), di tengah sejumlah data ekonomi.

Aktivitas ekonomi AS di sektor nonmanufaktur tumbuh pada Mei untuk bulan ke-89 berturut-turut, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan, Senin (5/6).

Indeks nonmanufaktur ISM tercatat 56,9 persen pada Mei, yang 0,6 persen lebih rendah dari angka April sebesar 57,5 persen.

Pesanan baru AS untuk barang-barang manufaktur pada April turun 0,8 miliar dollar AS atau 0,2 persen menjadi 469,0 miliar dolar AS, sesuai dengan konsensus pasar, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Senin (5/6).

Sementara itu, para investor masih memilah-milah laporan pekerjaan nonpertanian yang lebih lemah dari perkiraan untuk Mei.

Total penggajian pekerja nonpertanian AS meningkat sebanyak 138.000 pada Mei, jauh di bawah konsensus pasar untuk kenaikan 185.000, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Jumat (5/6). Namun, tingkat pengangguran sedikit berubah pada 4,3 persen.

Beberapa analis mengatakan penurunan dalam angka pertumbuhan pekerjaan mungkin membawa beberapa keraguan mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan ini.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik tipis 0,09 persen menjadi 96,802 di akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1252 dolar AS dari 1,1277 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2908 dolar AS dari 1,2881 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7489 dolar AS dari 0,7438 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,49 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,48 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9650 franc Swiss dari 0,9640 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3474 dolar Kanada dari 1,3495 dolar Kanada, demikian Xinhua.

(UU.A026)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017




Wall Street berakhir turun di tengah sejumlah laporan ekonomi

0

New York (ANTARA News) – Bursa saham Wall Street berakhir lebih rendah setelah mengalami goyah antara keuntungan dan kerugian kecil pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor mempertimbangkan sejumlah laporan ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 21,91 poin atau 0,10 persen menjadi 21.184,38 poin. SP 500 kehilangan 2,97 poin atau 0,12 persen menjadi berakhir di 2.436,10 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 10,11 poin atau 0,16 persen menjadi ditutup pada 6.295,68 poin.

Aktivitas ekonomi AS di sektor non-manufaktur tumbuh untuk bulan ke-89 berturut-turut pada Mei, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan Senin (5/6).

Indeks non-manufaktur ISM tercatat 56,9 persen pada Mei, 0,6 persen lebih rendah dari angka April sebesar 57,5 persen.

Indeks non-manufaktur ISM terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil di sektor jasa. Bahkan dengan kemunduran kecil pada Mei, non-manufaktur ISM telah dirata-ratakan 56,7 sepanjang tahun ini, lebih tinggi dari rata-rata 54,9 pada 2016,” kata Sophia Kearney-Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

Pesanan baru AS untuk barang-barang manufaktur pada April turun 0,8 miliar dolar AS atau 0,2 persen menjadi 469,0 miliar dolar AS, sesuai dengan konsensus pasar, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Senin (5/6).

Sementara itu, para investor masih memilah-milah laporan pekerjaan non-pertanian yang lebih lemah dari perkiraan untuk Mei.

Total penggajian pekerja non-pertanian AS meningkat sebanyak 138.000 pada Mei, jauh di bawah konsensus pasar untuk kenaikan 185.000, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Jumat (2/6). Namun demikian, tingkat pengangguran sedikit berubah pada 4,3 persen.

Beberapa analis mengatakan penurunan angka pertumbuhan pekerjaan mungkin membawa beberapa keraguan tentang kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan ini, demikian Xinhua.

(UU.A026)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017




Akselerasi GOLD Berpeluang Test Level 1285.00

0
Analisa Teknikal Komoditi

GOLD:

analisa teknikal komoditas, GOLD

Sukses melewati upper channel line (1274.00), kans GOLD untuk mempertahankan ritme bias bullish masih terbuk dengan target awal 1285.00.  Pergerakan di atas 1285.00 akan mempertegas perspektif bias bullish dan memperlebar peluang untuk mengusik resisten kuat minor pada area 1291.89-1295.40. Resisten kuat short term pada area 1307.86-1310.00.

Fase koreksi akan bersua dengan support awal pada level 1276.00-1.274.00. Penetrasi di bawah 1.274.00 rentan menjerumuskan GOLD menuju are support minor pada level 1266.81-1265.16. Support lanjutan, 1259.04. Support kuat short term pada area 1252.80-1250.05.

Geliat USOIL Bidik Level 49.00 :

analisa teknikal komoditas, USOIL

Setelah candlestick terakhir pada grafik H4 membentuk pola bullish, USOIL berpotensi mendobrak upper channel line (48.46). Jika sukses memungkinkan menguji area resisten 49.00-49.14. Resisten kuat minor pada area 49.45-49.70. Resisten kuat short term pada area 50.25-50.55.

Jika gagal melintasi level 48.46, lantas berbalik tertekan di bawah 47.67, rentan menguji ulang support 47.33. Support kuat short term pada area 46.75-46.55. Kedua level tersebut juga sebagai zona antisipasi bullish reversal. Pergerakan di bawah 46.55 akan mengembalikan USOIL pada perspektif bias bearish.

EURUSD Berpotensi Test Upper Channel Line

0

EURUSD:

analisa teknikal forex, EURUSD

Meski secara general EURUSD terdeteksi naik, namun fase koreksi minor pada grafik H4 berpotensi mengusik lower channel line (1.12171) dan support 1.12000. Pergerakan di bawah 1.12000 akan memicu menuju area 1.11700. Support lanjutan, 1.11085 dan 1.10748.

Jika  level 1.12000 bertahan, lantas EURUSD kembali memantul naik akan mengusik resistensi awal pada level 1.13000. Bila 1.13000 break EURUSD berpeluang menguji upper  channel line (1.13323). Pergerakan di atas 1.13323 akan memperkuat perspektif bias bullish dengan target lanjutan, 1.13666 hingga 1.14278.

Jejak Naik GBPUSD Masih Terbuka:

analisa teknikal forex, GBPUSD

Kendati bergerak dalam rentang transaksi relatif tipis, namun grafik H4 untuk GBPUSD masih berpeluang merenda grafik naik dengan resisten terdekat pada area 1.29026 dan upper channel line (1.29365). Pergerakan di atas 1.29365 akan memperkuat perspektif bias bullish GBPUSD dengan target berikutnya adalah 1.29879 hingga area resisten kuat short term, 1.30332-1.30470.

Jika gagal melintasi 1.29365, dan GBPUSD berbalik tertekan, akan menjumpai perlawanan ketat pertama pada level 1.28058, lalu 1.27670. Support kuat short term pada area 1.27057-1.26743. Pergerakan di bawah 1.26743 akan merubah perspektif GBPUSD menjadi bias bearish.

AUDUSD Menjaga Ritme Bullish:

Geliat naik AUDUSD pada grafik H4 berpeluang menjajaki resisten terdekat pada level 0.74751 dan upper channel line (0.74905). Jika mampu menembus 0.74905, berpotnsi mengatasi perlawanan resisten berikutnya 0.75042-0.75162. Resisten lanjutan, 0.75457 hingga 0.76102.

Support pertama pada level 0.74156, lalu 0.73869. Support kuat short term pada lower channel line (0.73655) dan level 0.73555. Kedua level tersebut juga sebagai zona antisipasi bullish reversal. Pergerakan di bawah 0.73555 akan merubah perspektif bias bearish untuk AUDUSD.

Channel Line Menurun Membingkai Jejak USDCHF:

analisa teknikal forex, USDCHF

Tendensi menukik masih kuat membelenggu USDCHF, sebagaimana termonitor pada grafik H4, kendati candlestick terakhir berpola hammer, mengindikasikan jejak naik minor USDCHF berpeluang menguji resisten terdekat 0.96667, lalu upper channel line (0.96900). Level 0.96900 juga sebagai antisipasi bearish reversal. Pergerakan di atas 0.96900 akan merubah perspektif bias bullish dengan target berikunya, 0.97181 hingga 0.97589.

Jika skenario tersebut gagal, lantas USDCHF berbalik tertekan di bawah level 0.96000, akan mempertegas perspektif bias bearish lanjutan dengan support berikutnya, 0.95490, lalu 0.95009. Support kuat short term pada level 0.94435.

Bearish USDJPY Masih Tertahan Support 110.000:

analisa teknikal forex, USDJPY

Grafik H4 untuk performa USDJPY nampak bergeliat minor dan membidik resisten terdekat, 110.967-111.000. Penetrasi di atas 111.000 akan membuka peluang menuju resisten 111.445 dan upper channel line (111.701). Pergerakan di atas 111.701 akan merubah perspektif USDJPY menjadi bias bullish.

Jika level 111.000 bertahan, dan USDJPY kembali tertekan di bawah 110.205, berpotensi menguji support kunci 110.000. Pergerakan di bawah 110.000 akan memperteguh perspektif bias bearish dengan support lanjutan, 109.481 hingga 109.000.

Dolar AS Dibayangi Tekanan, Harga Emas Melejit

0

JAVAFX – Dolar AS kembali dibayangi tekanan jual ketika laju pertumbuhan pasar tenaga kerja di negeri Paman Sam tengah melambat pada periode akhir bulan Mei tahun ini. Upaya dolar AS untuk membatasi pelemahan tajam pada dua pekan silam -pun telah gagal, sehingga kembali mengantarkan greenback ke jalur penurunannya.

Tepat pada hari Jumat(2/6/2017) kemarin, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa pertumbuhan lapangan pekerjaan AS diluar sektor pertanian telah tumbuh sebanyak 138K di bulan Mei. Bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan ini ternyata masih lebih rendah dari periode sebelumnya, dimana lapangan pekerjaan AS telah tumbuh sebanyak 174K.

Meski laju pertumbuhan telah melambat, tingkat pengangguran AS justru memperlihatkan hasil positif dengan mengalami penurunan sebesar 0.1% yang disesuaikan secara musiman menjadi 4.3% pada periode bulan Mei. Selain itu, untuk laju pertumbuhan upah pekerja di AS juga tampak stabil dengan bertahan naik sebesar 0.2% di bulan Mei setelah naik 0.2% di bulan April. Di waktu yang bersamaan, laporan resmi lainnya yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi memperlihatkan bahwa kondisi defisit neraca perdagangan AS tengah dilanda pembekakan, yang disesuaikan secara musiman menjadi -47.6B di bulan April.

Dari keseluruhan data fundamental yang dilaporkan pada Jumat kemarin, hal tersebut berpeluang memberikan hambatan kenaikan suku bunga di wilayah AS. Ini merupakan faktor yang mampu merubah kebijakan The Fed untuk mempertahankan suku bunga saat ini dalam beberapa waktu ke depannya.

Di sisi lain, indikasi hambatan pertumbuhan ekonomi AS ini telah dimanfaatkan dengan baik oleh pergerakan harga emas. Pelemahan yang dialami oleh dolar AS telah menaikan harga emas kontrak Agustus untuk ditutup naik pada level $1.278.77 per troy ounce. Harga emas tercatat telah mengalami kenaikan mingguan kurang lebih 11 poin, ketika dibuka pada level $1.266.31 per troy ounce di awal minggu lalu.

Selain itu, pergerakan harga minyak dunia terlihat bergerak searah terhadap dolar AS dengan ditutup turun pada pekan lalu. Minyak West Texas Intermediate kontrak Juli telah ditutup pada level $47.78 per barel di NYMEX, AS. Sedangkan untuk pergerakan minyak Eropa, Brent Oil kontrak Agustus telah ditutup turun pada level $50.03 per barel di ICE Futures Europe exchange, London.

Pada minggu ini, adapun beberapa laporan data fundamental global yang diduga mampu memberikan gejolak pergerakan untuk pasar forex maupun komoditas dunia. Laporan tersebut diantaranya sebagai berikut :

 

Toyota akhiri kerja sama mobil listrik dengan Tesla

0

Tokyo (ANTARA News) – Toyota mengakhiri kerja sama kendaraan listik dengan Tesla guna meningkatkan upaya mereka mengembangkan mobil listriknya sendiri, ungkap  laporan sebuah surat kabar seperti dilansir AFP.

Pada 2010, kedua perusahaan menyepakati kerjasama menyeluruh dengan Toyota membayar 50 juta dolar AS (sekitar Rp666,7 miliar) untuk membeli 3,15 persen saham di Tesla.

Dua tahun kemudian mereka bersama-sama mengembangkan SUV dengan mesin bertenaga listrik dan menjual sekitar 2.500 unit di California dan pasar lainnya.

Namun, pengembangan bersama mereka sejak saat itu menurun sehingga Toyota menjual sahamnya di Tesla sejak Desember tahun lalu, sebagai bagian dari upaya “mengkaji tujuan investasi”, lapor surat kabar Asahi Shimbun.

Sementara itu, produsen sedan Corolla itu telah mendirikan sebuah tim gabungan bersama perusahaan di grupnya guna mengembangkan mobil listrik.

Toyota, yang fokus pada teknologi sel bahan bakar sebagai strategi mobil ramah lingkungan, telah menjual sedan Mirai yang hanya mengeluarkan air dari pipa knalpotnya.

Sel bahan bakar bekerja dengan menggabungkan hidrogen dan oksigen dalam reaksi elektrokimia sehingga menghasilkan listrik. Hal itu bisa digunakan untuk menyalakan kendaraan atau generator rumah.

Namun minimnya stasiun pengisian bahan bakar hidrogen menjadi rintangan utama dalam memasarkan mobil sel bahan bakar ke pasar utama otomotif dunia, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2017

BEI mencatat IHSG sepekan naik 0,44 persen

0

Jakarta (ANTARA News) – Bursa Efek Indonesia mencatat indeks harga saham gabungan selama sepekan atau periode 29 Mei hingga 2 Juni 2017 naik 0,44 persen menjadi 5.742,44 poin dibandingkan pekan sebelumnya.

“Meningkatnya IHSG itu turut mendorong nilai kapitalisasi pasar BEI meningkat 0,45 persen menjadi Rp6.255,17 triliun,” kata Kepala Divisi Komunikasi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

Ia mengemukakan bahwa sepanjang periode itu rata-rata volume transaksi perdagangan saham harian IHSG mengalami kenaikan signifikan yakni sebesar 87,26 persen menjadi 17,79 miliar lembar saham dari 9,50 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

Sementara itu rata-rata nilai transaksi perdagangan saham harian IHSG selama periode itu juga meningkat 39,74 persen menjadi Rp10,02 triliun dari Rp7,17 triliun pada pekan sebelumnya.

Di sisi lain, ia mengemukakan bahwa rata-rata frekuensi transaksi perdagangan saham harian IHSG mengalami perubahan 0,18 persen menjadi 330,16 ribu kali transaksi dari 330,74 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

Secara terpisah, Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa potensi IHSG untuk melanjutkan kenaikan pada pekan selanjutnya masih terbuka di tengah sejumlah data ekonomi nasional yang dirilis cukup positif.

“Kuatnya fundamental perekonomian kita membuat tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia masih cukup tinggi,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (SP) telah menempatkan Indonesia pada “investment grade” dengan menaikkan peringkat Indonesia pada level BBB- (triple B minus) dengan outlook stabil.

“Situasi itu akan menjaga kinerja IHSG untuk jangka menengah panjang,” katanya.

Ia memproyeksikan bahwa IHSG akan bergerak di kisaran 5.686-5.797 poin dengan kecenderungan menguat pada awal pekan besok (Senin, 5/6).

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2017




BEI catat emisi obligasi capai Rp42,17 triliun

0

Jakarta (ANTARA News) – Bursa Efek Indonesia mencatat total emisi surat utang (obligasi) dan sukuk sejak awal tahun hingga awal Juni 2017 mencapai Rp42,17 triliun.

“Jumlah itu bertambah seiring dengan pencatatan obligasi dan sukuk ijarah PT Indosat,” kata Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI Imron Hamzah dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

Ia mengemukakan bahwa PT Indosat mencatatkan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2017 dengan nilai nominal sebesar Rp2,7 triliun, dan sukuk ijarah berkelanjutan II tahap I tahun 2017 dengan nilai nominal sebesar Rp300 miliar.

Ia memaparkan bahwa hasil pemeringkatan untuk obligasi dan sukuk ijarah itu dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) masing-masing adalah “idAAA” (triple A) dan “idAAAsy” (triple A syariah).

Sedangkan hasil pemeringkatan untuk obligasi dan sukuk ijarah dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) masing-masing adalah “AAA(idn)” (triple A) dan “AAA(idn)” (triple A syariah). Sementara itu bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi itu adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Dengan pencatatan obligasi dan sukuk PT Indosat Tbk itu, lanjut dia, maka emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2017 di BEI adalah sebanyak 25 emisi dari 23 emiten senilai Rp42,17 triliun.

Dengan demikian, ia mengatakan bahwa maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 325 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp329,89 triliun dan 67,5 juta dolar AS, diterbitkan oleh 109 emiten.

Sementara itu, surat berharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 95 seri dengan nilai nominal Rp1.931,53 triliun dan 200 juta dolar AS. Selain itu terdapat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak delapan emisi senilai Rp3,55 triliun.

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2017




Harga pangan pasar tradisional-ritel Semarang stabil

0

Jakarta (ANTARA News) – Kementerian Perdagangan menyatakan harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional dan ritel modern di Kota Semarang, Jawa Tengah, kini relatif stabil meskipun komoditas bawang putih sempat bergejolak sebelumnya.

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana melakukan kunjungan kerja ke Semarang untuk memantau harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di Semarang, yakni di Pasar Rakyat Johar, Pasar Rakyat Peterongan, serta ritel modern di Giant (Jalan Siliwangi) dan Carrefour (Jalan Pemuda).

“Menurut pantauan kami, harga bahan pokok di Semarang relatif stabil baik di pasar rakyat maupun di ritel modern, malah cenderung ada yang turun. Kemudian untuk pasokan juga aman,” kata Eva melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Dari hasil pantauan di Pasar Johar dan Pasar Peterongan, harga rata-rata untuk beras medium mencapai Rp9.000 per kg, gula pasir Rp13.000/kg, minyak goreng curah Rp10.350/liter, daging sapi Rp95.000/kg, daging ayam ras Rp29.000/kg, telur ayam ras Rp19.000/kg, cabai merah keriting Rp15.000/kg, cabai merah besar Rp15.000/kg, cabai rawit merah Rp27.000/kg, bawang merah Rp20.000/kg dan bawang putih jenis honan Rp35.000/kg.

Sementara itu, di ritel modern Giant dan Carrefour, harga komoditas telah mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Ada pun HET untuk gula pasir sebesar Rp12.500/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter dan daging sapi beku Rp80.000/kg.

Menurut Eva, secara nasional stok minyak goreng, gula, beras, dan daging sapi sudah tersedia dan akan digelontorkan jika terjadi kelangkaan pasokan dan kenaikan harga.

Stok minyak goreng yang ada di pemerintah melalui Bulog saat ini sebanyak 1,5 juta liter, gula tersedia 460 ribu ton, stok beras melimpah mencapai 2,1 juta ton, serta daging sapi beku sebanyak 40 ribu ton dan 51 ribu ton lainnya sedang dalam perjalanan.

Pengendalian harga juga merupakan upaya Kementerian Perdagangan dalam mencapai target inflasi 2017 sebesar 4 persen plus 1 persen.

“Untuk mencapai target inflasi 2017 sebesar 4 persen +1 persen perlu dilakukan antisipasi kenaikan harga menjelang Puasa dan Lebaran 2017 baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, terutama inflasi volatile food (ketidakstabilan pangan) yang harus dijaga di bawah 5 persen,” kata dia.

Kemendag pun melakukan langkah-langkah antisipasi melalui koordinasi dengan instansi terkait di daerah sepeti melakukan rapat koordinasi dan pemantauan langsung, melalui pelaku usaha melakukan fasilitasi penyediaan gula, minyak goreng, dan daging beku sesuai HET, serta penugasan Perum BULOG untuk stabilisasi harga.

Pemerintah juga merangkul pelaku usaha untuk berkontribusi menerapkan HET untuk gula, minyak goreng, dan daging beku; serta menugaskan Bulog dalam menstabilkan harga.

Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian mengimbau dan melarang para pelaku usaha distribusi barang kebutuhan pokok melakukan penimbunan yang dapat menyebabkan kenaikan harga.

(M053/E001)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017