Yen Kembali Menguat

0
161

JAVAFX – Berita forex di hari Senin(19/2/2018), yen kembali menguat terhadap dolar AS pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana pasar ekuitas Asia juga sudah menunjukkan kondisi yang pulih namun investor mencari investasi yang lebih aman karena khawatir akan muncul risiko krisis keuangan di AS kembali.

Sejauh ini USDJPY untuk sementara berada di level 106,19 dimana yen menguat sementara ini. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7934 dimana dolar Australian menguat. Untuk yuan, atau USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,2982 dimana yuan sementara melemah

Secara garis besar memang dolar AS masih menghadapi tekanan dari mata uang utama dunia dengan pertimbangan faktor pasar ekuitas dan pasar obligasi di AS yang sudah stabil dan khawatir atas hasil belanja anggaran Presiden Trump yang sangat royal untuk setahun ke depan sehingga dapat menyebabkan defisit anggaran yang akan bertambah $1 trilyun di tahun anggaran 2019 nanti.

Selain itu, berkaca kepada data upah AS yang naik seakan mengingatkan bahwa tingkat inflasi AS akan segera meningkat dengan pesat, maka the Fed akan menaikkan suku bunganya segera dengan agresif, di mana banyak pengamat melihat bahwa kenaikan suku bunga AS tersebut bisa 4 kali di tahun ini.

Kondisi inflasi AS yang naik memang sempat menggugah investor mengoleksi dolar AS, namun data penjualan eceran AS awal tahun ternyata telah menurun lagi, dengan kombinasi nafsu belanja Trump yang tinggi, sehingga investor kuatir bahwa potensi kenaikan suku bunga akan sedikit menghilang untuk naik 4 kali. Hal lain bahwa kombinasi inflasi yang naik dan anggaran belanja yang naik pula bisa membuat program pemotongan pajak sia-sia di mana daya beli konsumen AS kemungkinan akan mereda pada semester ini karena biaya pinjaman akan naik pula menggerus pendapatannya. Ini sebagai pertanda bahwa siklus ekonomi AS telah berada di tahap distribusi dari puncaknya.

Inilah yang terus menahan dolar AS dan membuat yen kembali menggeliat awal pekan ini, terbantu juga dengan data suplus perdagangan Jepang yang kembali meningkat. Namun penguatan yen ini memang harus diwaspadai lebih lanjut, di mana kondisi penguatan yen ini tidak disukai oleh eksporter Jepang, sehingga pemerintah dan bank sentral Jepang biasanya bisa melakukan intervensi ke pasar uang.

Jepang merupakan satu-satunya negara G7 yang mempunyai surplus neraca sehingga kondisi keuangan Jepang lah yang paling kuat menghadapi segala bentuk tekanan krisis. Sedangkan faktor Kuroda maju untuk jabatan Gubernur BoJ untuk periode kedua merupakan sebuah kejutan tersendiri karena baru kali ini kejadian tersebut terjadi di BoJ.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Reuters